37

338 49 41
                                    

Hai!
.
.
.
.

"Mau nginep gak Kyu?" Tanya Mashiho sambil melepas helm berlogo TREASURE kesukaannya itu.

"Boleh, Kalo diizinin." Kata Junkyu sambil tersenyum pada Mashiho.

"Diizinin dong. Eh tapi Kyu, pas pembagian rapot Cio. Kita jalan-jalan ke mana gitu yuk!. Cio bosen banget di rumah terus. Pengen kemana gitu." Kata Mashiho sambil menunjukkan ekspresi lucunya pada Junkyu.

"Emangnya Cio mau kemana, mau ke pantai lagi?" Tanya Junkyu lalu membuat senyuman miring pada Mashiho.

"Gak usah ngadi-ngadi! Mending kita ke Dufan yuk Kyu! Atau ke Washington DC yuk!" Kata Mashiho bersemangat. Tiba-tiba dia langsung menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Gak jadi-jadi. Gak usah ke Washington. Cio rada takut naik pesawat sekarang huhu." Kata Mashiho sambil terkekeh.

"Ngapain coba takut. Eh gini aja, gimana nanti pas selesai bagi rapot Cio, kita jalan-jalan ke Singapore aja? Gak papa sekali-kali kita jalan-jalan gitu hehehe." Kata Junkyu. Mashiho awalnya bingung harus menjawab apa, karena sejujurnya ia masih takut akan menaiki pesawat.

"Ya udah deh, nanti Cio pikir-pikir lagi. Hehehe." Kata Mashiho yang sudah memantapkan keputusannya.

"Yuk masuk aja dulu. Cio laper banget suer." Ajak Mashiho pada Junkyu untuk masuk kedalam rumahnya.

Junkyu hanya menuruti saja dan mengikuti langkah Mashiho.

"Kakak, Cio pu— Astaghfirullah Mamah disini?!." Kata Mashiho tak menyangka ia pun langsung memeluk sang ibunda.

"Mamah kok gak bilang-bilang sih kalau mau pulang dari Australia. Kan Cio jadi belum siap apa-apa." Kata Mashiho dengan posisi masih memeluk tubuh sang ibu.

"Iya gak papa deh. Mamah mau kasih suprise ke kamu. Eh udah dong pelukannya, mamah sesak nafas nih." Kata ibu Mashiho. Mashiho pun hanya menurut dan melepas pelukannya itu.

"Kamu pulang sama siapa Cio?." Tanya ibu Mashiho kepo. Mashiho menunjuk Junkyu yang sedang menghitung jumlah angin sebagai jawaban

"Oh sama calon menantu mama toh ternyata xixixi." Kata Ibu Mashiho meledek sang anak.

"Ishh apa sih mah." Kata Mashiho sambil tertunduk malu. Ibu Mashiho hanya tertawa gemas melihat tingkah sang anak.

"Eumm nak Junkyu. Nanti ikut dinner di rumah Mashiho ya. Soalnya orang tau nak Junkyu juga udah diundang kok, walaupun cuman nenek Nak Junkyu doang." Kata ibu Mashiho pada Junkyu.

"S-serius tante?" Tanya Junkyu tak percaya. Ibu Mashiho hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Huhu makasih ya Tante, Tante baik banget." Kata Junkyu sambil kegirangan.

Pasalnya orang tua Junkyu juga sudah tak jelas keberadaannya dimana. Jadi di keluarga Junkyu yang jelas hanyalah dirinya dan Sam. Sebelumnya Doyoung adalah nama aslinya. Namun karena masalah keluarga saat ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Junkyu mengganti nama sang Adik menjadi Sam.

Setelah masalah keluarga yang tak kunjung selesai. Ayah dan Ibu Junkyu pun memutuskan untuk bercerai. Namun sayangnya , tak ada satupun dari kedua belah pihak yang ingin mengambil Junkyu ataupun Sam.

Hingga akhirnya sang nenek lah yang mengasuh mereka menjadi sebesar ini. Setelah sekitar enam tahun lamanya. Sang nenek membiasakan kedua cucunya ini untuk mandiri dan tak perlu khawatir jika ia akan pergi entah keluar negeri karena bisnis. Ataupun karena sudah panggilan sang maha kuasa.

Itulah sebabnya Junkyu sangat gembira jika sang nenek akan kembali untuk menemui dirinya dan juga Sam. Karena sudah dua hampir tiga tahun ini Junkyu tak menemui Sang nenek yang kini tengah sibuk di Australia.

☯𝗪𝗵𝘆 𝗠𝗲? ❙ 𝗠𝗔𝗦𝗛𝗜𝗞𝗬𝗨 ❙ [𝗘𝗡𝗗]Where stories live. Discover now