17

528 81 14
                                    

Hai!
.
.
.
.


"Mama?". Tanya Mashiho yang melihat ibunya sedang berada diambang pintu. Ibunya Mashiho menatap tajam mereka berdua

"Eh ada t-tante hehe". Ucap Junkyu sedikit tersenyum kecut. Dirinya malu karena kepergok oleh ibunya Mashiho, padahal kan mereka sedang asyik dengan adegan itu.

"Mah, itu gak seperti yang mamah liat kok, tadi-

Ucapan Mashiho terpotong oleh ibunya. Junkyu menjadi sangat gugup, takut kalau ibunya Mashiho melihat semua adegan tadi dan menjauhkan Mashiho darinya.

"Udah ya Cio, mamah ngerti kok, kamu sekarang udah dewasa, udah ngerti yang namanya gitu-gituan. Ya udah lanjutkan saja adegan kalian tadi, mamah dukung kok xIXiXi". Kata ibu Mashiho sambil tertawa diambang pintu.

Mashiho dan Junkyu saling pandang heran, mereka pikir Ibu Mashiho akan sangat marah dan bisa-bisa memotong junior Junkyu. Tapi ternyata ibu Mashiho malah mendukung?. Apakah ini lampu hijau untuk seorang Kim Junkyu?.

"Ih mamah, kok gitu". Ucap Mashiho sambil mem-pout kan bibirnya gemas. Junkyu berusaha sekuat mungkin untuk menahan nafsunya itu.

"Cio, mamah gak bisa lama-lama disini, dua jam lagi mamah harus berangkat ke Australia, mamah cuman bawain kamu makanan sama keperluan kamu sama kakak kamu aja ya." Kata ibu Mashiho. Sebenarnya Mashiho sedih, mengapa ibunya harus tetap bekerja, walaupun keadaan anaknya sedang berada di kasur rumah sakit. Namun Mashiho tau ini semua demi dirinya juga, jadi Mashiho berusaha menghilangkan ego nya itu.

"Engg.. oke mah". Ucap Mashiho sambil menundukkan kepalanya. Ibunya mengerti bagaimana perasaan sang anak. Namun ia yakin, Mashiho pasti bisa hidup walau ibunya sedang tidak disampingnya.

"Oh ya nak, nama kamu siapa?". Tanya ibu Mashiho kepada Junkyu.

"Junkyu tan". Kata Junkyu sambil tersenyum ramah kepada sang ibu Mashiho.

"Nak Junkyu, Kamu jagain Mashiho bisa kan?, Tante yakin kamu pasti mau bersama Mashiho kan, jadilah dominan yang baik dan bertanggung jawab ya nak. Kalau dia sedih, kamu hibur dia supaya dia gak sedih lagi ya." Kata ibu Mashiho sambil mengelus rambut Junkyu.

Junkyu hanya bisa mengangguk dengan apa yang ibu Mashiho katakan kepadanya.

Tangan kanan Ibu Mashiho memegang tangan sang anak. Sedangkan tangan kiri sang ibu, memegang tangan Junkyu.

Ibu Mashiho menuntun untuk menyatukan tangan Junkyu dan tangan Mashiho.

"Mulai sekarang, kalian harus terus bersama, mamah bakalan dukung kalian. Mashiho kamu harus menjadi istri yang baik ya nak, dan Junkyu, kamu juga harus jaga istri kamu. Kamu harus menjadi Suami yang berwibawa dan bijaksana. Serta kalian harus punya anak yang banyak ya  xIXiXi". Kata ibu Mashiho sambil tertawa kecil kepada mereka berdua. Mashiho langsung protes.

"Ih mah, mamah kok ngomongnya udah sampe situ. Kan Mashiho mau kuliah dulu. Belum mau langsung nikah". Protes Mashiho sambil mem-pout kan bibirnya kearah Junkyu.

Junkyu yang melihat itu, berusaha sekuat mungkin untuk tidak menyerang. Padahal hati Junkyu sudah meronta-ronta karena ke uwu-an Mashiho.

Ibu Mashiho yang mengerti dengan perasaan Junkyu, langsung pamit untuk keluar dari kamar Mashiho dirawat. Tersisa Mashiho dan Junkyu di ruangan tersebut.

Terlintas dipikiran Mashiho untuk menggoda Junkyu, yang sedang melamun kan perkataan ibu Mashiho tadi.

"Eungg, Ccio mawu ade bwayi'._." kata Mashiho sambil menatap imut kepada Junkyu.

☯𝗪𝗵𝘆 𝗠𝗲? ❙ 𝗠𝗔𝗦𝗛𝗜𝗞𝗬𝗨 ❙ [𝗘𝗡𝗗]Where stories live. Discover now