14

564 87 11
                                    

Hai!
.
.
.
.

"Bitch, Napa macet sih?!". Kata Junkyu yang kesal. Dirinya ingin cepat namun mengapa harus ada kemacetan seperti ini. Sial ini membuang waktunya saja.

Junkyu menjadi semakin gelisah karena waktu yang dimilikinya hanya satu jam, dan lokasi yang diberikan oleh si penculik Mashiho masih terlalu jauh.

"Bu ada apa kok macet gini ya Bu?". Kata Junkyu menanyakan bagaimana kemacetan itu kepada salah satu ibu-ibu pengendara motor disebelahnya

"Itu dek, ada kecelakaan mobil dengan motor didepan, orang yang ditabrak sih katanya mati ditempat. Jadi nunggu ambulans dulu." Kata ibu-ibu itu pengendara motor tersebut.

"Oh makasih ya Bu". Kata Junkyu pasrah, sial sekali. Junkyu bingung harus mengambil jalan mana. Dia benar-benar bingung sekarang.

Hingga akhirnya ada yang menelfon Junkyu. Junkyu awalnya merasa segan untuk mengangkat telfon dari Jihoon. Namun dia tetap saja menarik tombol hijau.

"Halo? Ngapain lu telfon gua?". Tanya  Junkyu heran.

"Lu liat Mashiho gak tadi? Tadi gw mau nganter dia pulang cuman dia udah pergi duluan gak tau kemana." Junkyu yang mendengar itu hanya menepuk jidatnya pelan. Tidak ada gunanya menelfon dengan Jihoon. Tidak membantu sama sekali dengan keadaannya.

"Dia diculik, gak tau sama siapa. Ini gw mau nyari dia, cuman jalanan macet banget gara-gara ada orang tabrakan". Ucap Junkyu yang sudah mulai pasrah.

"Serius? Alamatnya? biar gw bantu cari jalan pintas."

"Di Jln. Desa 7. Deket pondok-pondok yang ada sungainya. Itu kan tempat gw biasanya nyari ikan Cupang dulu." Kata Junkyu mencoba mengingat-ingat

"Oh disitu, bentar, kalo lu lewat jalan raya 3, itu pasti makan waktu empat puluh lima menit. By the way lu punya berapa jam dikasih oleh si penculik itu?"

"Gw dikasih waktu sampe jam lima sore. Ini udah jam empat lewat lima belas menit. Belum lagi lewatin persawahan di sana tuh panjang" jelas Junkyu.

"Eh ada jalan satu lagi Hoon, yang cepet banget menuju Desa 7. Lu harus lewatin jalan Ratu Mamba. Dari situ ke Desa 7 cuman makan waktu sepuluh menit doang. Soalnya disitu lah yang paling cepatmotong jalannya". Ucap Jihoon. Junkyu agak ragu, jujur dia belum pernah mendengar jalan Yang namanya Ratu Mamba ini.

"Itu dimana Hoon?". Kata Junkyu bingung, dia tidak ingin makin membuang waktunya saja. Oh ayolah gitar kesayangannya itu harus rela dijual dengan harga empat puluh juta rupiah?. Kalau tidak karena Mashiho, Junkyu tidak ingin menjualnya. Dia akan menaruhnya di Museum.

"Udah lu tanya aja sama orang-orang yang ada di deket kemacetan lu itu. Pasti ada yang tau." Kata Jihoon lalu mematikan saluran teleponnya

"Sialan lu Hoon, mana lagi jalan Ratu Mamba itu." Kata Junkyu bermonolog. Dia semakin khawatir karena waktu berputar begitu cepat. Dan kemacetan malah tidak bergerak-gerak dari tadi.

Akhirnya Junkyu memutuskan untuk menanyakan jalan yang dimaksud oleh Jihoon tadi.

"Bu, saya ingin bertanya lagi, Dimana ya jalan Ratu Mamba?". Tanya Junkyu kepada ibu-ibu pengendara motor disebelahnya tersebut.

☯𝗪𝗵𝘆 𝗠𝗲? ❙ 𝗠𝗔𝗦𝗛𝗜𝗞𝗬𝗨 ❙ [𝗘𝗡𝗗]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin