23

463 68 36
                                    

Hai!
.
.
.
.


"Hyunsuk kamu kenapa?." Tanya bi Ijah khawatir, pasalnya Hyunsuk dari tadi mual dan muntah-muntah

"Gak tau bi, Hyunsuk kayaknya masuk angin deh Huweek." Kata Hyunsuk yang tak tahan menahan muntah

"Duh, Cio kemana lagi, udah malem gini belum pulang juga." Kata Bi Ijah yang heran, entah kemana Mashiho pergi hingga belum pulang sampai hampir jam tujuh.

Hyunsuk terus merasa mual. Bi Ijah pun hanya memberikan minyak angin, siapa tahu ampuh.

"Bi! Kak Hyunsuk kenapa Bi!". Teriak Mashiho panik saat melihat wajah Hyunsuk pucat.

"Ini den, kakak mu mual dari tadi, habis itu muntah-muntah, bibi heran dia ini salah makan atau apa. Tapi kalo salah makan sih kayaknya engga den. Soalnya kakak mu gak keluar rumah sedari den pergi tadi." Perjelas bi Ijah kepada Mashiho.

Mashiho hanya mengangguk lalu mendekat kearah sang kakak.

"Kak kakak kenapa? Kita ke dokter ya. Biar kakak diobatin." Saran Mashiho kepada Hyunsuk. Awalnya Hyunsuk ingin menolak, namun dia tidak tahun harus mual dan muntah terus-terusan. Akhirnya dia pun mengikuti saran sang adik. Yaitu menjumpai Dokter.

Mashiho melihat Junkyu yang masih memarkirkan mobil Mashiho, dan langsung masuk ke mobil itu lagi, membuat Junkyu sedikit terkejut.

"Kyu, kita ke dokter sekarang. Kak Hyunsuk sakit!". Kata Mashiho cemas, Junkyu yang mengerti kecemasan langsung mengeluarkan mobil Mashiho lagi.

Mereka pun menuju rumah sakit. Di sepanjang perjalanan Hyunsuk terus merasa mual dan muntah. Untung lah Bi Ijah membawakan Kantung muntah untuk jaga-jaga.

"Kyu, kita ke dokter Reo aja. Dia biasanya di rumah sakit Violeta. Soalnya dia kan dokter paling terpercaya." Saran Mashiho kepada Junkyu. Junkyu pun hanya mengangguk dan semakin melajukan kecepatan mobil itu.

"Huweek".

"Duh Hyunsuk, kamu kena penyakit apa sih? Apa bibi salah kasih makan ke kamu? Biasanya juga gak begini." Kata Bi Ijah sambil mengusap-usap punggung Hyunsuk.

Mashiho melihat ke jok belakang. Dirinya yakin kalau sang kakak tidak terkena penyakit atau salah makan. Pasti karena ada sesuatu. Mashiho mencoba membuang pikiran itu. Dia kembali menghadap jalanan. Berharap sang kakak akan baik-baik saja.

Mereka kini telah sampai di rumah sakit Violeta. Tempat Mashiho pernah dirawat dulu saat ia diculik Yeonjun. Mashiho, Junkyu, dan Bi Ijah yang membantu Hyunsuk untuk berjalan, pun menuju ke lobby untuk bertemu dokter Reo.

"Sus, Dokter Reo ada?, Kami ingin mengecek keadaan kakak saya." Kata Mashiho yang berusaha menetralkan jantungnya yang berdegup kencang ini.

"Sebentar ya kita cek dulu." Kata Suster tersebut.

Mashiho hanya berharap kakaknya bisa diobati dengan segera. Tiba-tiba tangan Mashiho digandeng oleh Junkyu. Mashiho menghadap kearah Junkyu.

"Tenang ya Cio, kakak Cio pasti baik-baik aja kok." Kata Junkyu sambil tersenyum kearah Mashiho.

Mashiho hanya mengangguk dan membalas senyum pada Junkyu. Padahal di hati Mashiho sudah meronta-ronta karena tatapan mempesona dari Junkyu.

"Dokter Reo sedang kosong, dia berada di ruang 9. Ayo ikut saya, kita temui dokter Reo yang tampan eheq." Ajak suster tersebut, lalu diikuti oleh mereka.

Mereka kini menunggu diluar ruangan, Mashiho sedari tadi memeluk tubuh Junkyu erat, begitupun sebaliknya. Mashiho takut Hyunsuk akan terkena virus yang baru-baru saja merebak ini.

☯𝗪𝗵𝘆 𝗠𝗲? ❙ 𝗠𝗔𝗦𝗛𝗜𝗞𝗬𝗨 ❙ [𝗘𝗡𝗗]Where stories live. Discover now