I.N.P -15-

29.1K 2.5K 82
                                    

"Hati-hati turunnya sayang." Ucap Mama ke Arra begitu mereka sampai di pekarangan rumah.

Benar, mereka sudah selesai acara pernikahan putranya dengan Arra. Mereka baru sampai di rumah saat jam menunjukkan pukul 11 malam.

Arra sudah berganti pakaian, dari yang memakai gaun yang begitu besar berganti dengan pakaian casual yang nyaman.

"Kamu langsung istirahat aja, ya. Jangan main handphone." Pinta Mama.

"Iya, Mah." Balas Arra yang sibuk membawa barang-barangnya, biarpun tak terlalu banyak tapi tetep aja.

Keluarganya? Mereka sudah pulang sendiri dan Arra sudah seharusnya ikut dengan keluarga suaminya. Di rumah inilah dia berada, rumah mewah juga luas.

"Arra, kamu nanti nggak perlu bawa barang banyak-banyak. Cukup yang dikoper itu saja. Karena Papa dan Ayah kamu udah nyiapin semuanya. Lagi pula nanti kalian bakal tinggal di rumah yang sudah Papa dan Ayah kamu belikan." Jelas Papa saat mereka sampai di ruang tamu.

"Oh, iya, Pah." Balas Arra.

"Sekarang kamu ke atas sana, istirahat sama Alvin." Kata Mama. Arra mengangguk, pandangannya beralih ke lelaki di sampingnya yang diam sedari tadi.

"Vin. Ayok." Ajak Arra. Alvin tak menjawab, ia diam lalu melangkah lebih dulu.

Melihat itu, Mama dan Papa menatap kesal. Pandangan mereka beralih ke gadis yang masih terdiam seraya menatap putranya.

"Maafin Alvin, ya, Ra. Mama harap kamu bisa ubah dia jadi Alvin yang lebih baik." Ucap Mama ke Arra.

Arra mengangguk, "Iya, Mah. Nggak papa kok."

"Arra, Papa minta kamu terus bujuk anak itu biar nggak sama gadis yang selalu dia sebut itu. Papa yakin kamu bisa melakukannya. Karena kamu harapan kami satu-satunya." Jelas Papa.

Arra kembali mengangguk, "Iya, Pah. Arra bakal coba. Kalo gitu Arra pamit ke atas."

Mendapat anggukan kepala dari mertuanya, Arra buru-buru melangkahkan kaki ke lantai atas. Dimana kamar Alvin berada.
.
.

Sesampainya Arra di depan kamar, ia mengetuk pintu itu dan masuk sembari menarik koper yang berukuran minimalis. Dilihatnya seorang laki-laki tengah bersandar, sibuk memainkan ponsel.

"Vin, minta bantuan dong." Ucap Arra saat dirinya sampai ke dalam ruangan yang tak asing, karena dirinya sudah pernah ke sini sebelumnya.

Alvin diam, ia tak menjawab. Lagi-lagi kekesalan Arra terpancing, "Vin, ini baju gue taruh mana?"

Diam.

"Ck Alvin!" Decak Arra menyadari jika Alvin masih membisu.

Mendengar decakan Arra, Alvin langsung menatap nyalang, "Apa, sih?! Berisik tau nggak!"

"Makanya bantuin. Ini baju-baju gue taruh mana?"

"Mata lo buta?! Nggak lihat ada lemari?"

"Iya, maksudnya bantuin dong. Baju-baju lo geser dikit gitu napa."

"Urus sendiri. Capek gue." Kata Alvin, buru-buru meletakkan hapenya dan tertidur tanpa mengajak gadis yang masih setia berdiri di ambang pintu.

I'm Not Parasite [END] PROSES PENERBITANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang