I.N.P -5-

34.4K 3.1K 49
                                    

"Maaf, Bu, telat." Dingin lelaki itu, melangkah masuk ke dalam kelas tanpa mendengar balasan sang guru.

Pergerakan Alvin gak luput dari pandangan Arra, 'Apa gue bisa menangin hati lo, Vin? Sedangkan lo aja sibuk banget sama Bella.' batinnya.

Pelajaran pun dimulai, seluruh kelas mulai diam memperhatikan ucapan sang guru.

Arra ikut sibuk dengan mencatat berbagai tulisan di depan, tiba-tiba saja seseorang memanggilnya dengan lirih.

"Sttt, Ra, boleh pinjem tip-ex nggak?" Bisik Ersen. Arra menoleh, mengangguk mengiyakan, "Bentar." balas Arra.

"Nih, bawa aja nggak papa." Arra menyodorkan barang yang lelaki itu maksud, setelahnya pandangannya kembali menatap depan.

Beberapa jam kemudian, bel pulang berbunyi. Ruangan kembali meramai dengan suara murid-murid di dalam. Sedikit demi sedikit dari mereka mulai berhamburan pergi.

"Huah. Akhirnya pulang juga, pegel gue." gerutu Celine, merenggangkan otot-otot tangannya.

"Sama, gue juga." Sahut Adel dari belakang. Arra hanya diam, sibuk membereskan barang-barangnya.

"Ayok keluar, lo berdua lama banget, sih." lanjut Adel menatap kedua temannya.

Celine memutar bola mata malas, "Suka ngebet lo. Nih udah."

"Gue juga udah, yuk." ajak Arra. Mereka mengangguk, melangkah meninggalkan kelas.

Berjalan menyusuri setiap kelas dengan berjejeran seperti yang punya tanah sendiri, sesekali mereka bercanda. Hingga tak sadar jika mereka sudah sampai di depan gerbang.

"Eh gue duluan, ya. Abang gue udah jemput kayaknya." pamit Celine melambaikan tangan ke arah Adel dan Arra. Mereka pun mengangguk, membalas lambaian tangan Celine.

"Hati-hati lo." ucap Arra.

"Oke." Celine melangkahkan semakin jauh.

"Lo pulang bareng siapa, Ra? Mau bareng gue?" Tawar Adel begitu Celine hilang diambang pandang.

Arra menggeleng, "Nggak deh, kapan-kapan aja. Lo balik aja sana, hati-hati."

"Beneran nih?"

"Iya, Adel."

"Oke, lo hati-hati." Arra mengangguk seraya mengangkat jempolnya ke atas. Adel pun melangkahkan kaki meninggalkan Arra di tempat.

"Huh... Alvin mana, ya. Kok gue nggak liat, padahal tadi udah keluar dulu." Gerutu Arra menyadari jika batang hidung Alvin gak muncul sedari tadi.

Tak mau pikir panjang, Arra melangkahkan kaki kemanapun kakinya mau. Tak lama ia malah sampai di tempat parkiran motor.

"Lah kok parkiran?" gerutunya bingung. Ia yang berniat pergi tak jadi saat suara Alvin terdengar di telinganya.

"Iya, santai aja."

"Oke, gue duluan."

"Hmm."

Arra menatap depan dengan pikiran yang menuju ke suara itu, "Itu kayak suara Alvin." Tak mau ribet, ia membalikkan badan mengarah ke parkiran itu kembali.

Dan benar, orang yang dia cari ada di sana, "Itu Alvin, kuat juga ikatan batin gue sama dia. Ck canda batin." gerutunya terkekeh kecil.

Tak tunggu lama Arra langsung melangkah mendekati Alvin, "Hai, Vin. Gue cari kemana-mana taunya disini."

Alvin yang sibuk dengan ponsel merasa terganggu dengan perkataan gadis itu, ia mendongak menatap Arra sinis lalu kembali ke ponselnya.

Arra yang merasa dicuekin pun kesal, "Ck Vin, jangan cuek-cuek napa."

I'm Not Parasite [END] PROSES PENERBITANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang