{6}

923 128 13
                                    

Dihari berikutnya, semua pun kembali seperti semula. Di sekolah, Iwaizumi dan Oikawa tetap bercanda ria dan bertengkar kecil seperti biasanya lagi.

Bahkan beberapa teman-teman mereka ada yang meminta maaf atas bercanda mereka yang keterlaluan kemarin, mereka merasa tidak enak kepada dua sejoli itu.

Untungnya, mereka dimaafkan. Tapi tentu saja ada beberapa anak-anak yang tidak menganggapnya serius dan tidak meminta maaf, seperti Miskah dan Jamal contohnya.

"Ih enak aja minta maaf, itukan cuma bercanda. Hoaq cuih." -Miskah

Ya begitulah kira-kira alasan orang yang enggan meminta maaf, seperti geng Miskah dkk.

♤♤♤

Saat ini Iwaizumi bersama Matsukawa sedang berjalan menuju kantin berdua, karena Hanamaki sedang menemani Oikawa ke toilet.

Meskipun Iwaizumi merasa semua sudah normal lagi, masih ada yang mengganggu pikirannya. Tentang apa yang dikatakan oleh Sugawara kepadanya kemarin pasal Oikawa.

"Saat itu kulihat Oikawa yang tengah duduk sendirian di ayunan sambil terus menggumamkan namamu."

"Dia agak terlihat seperti orang mabuk."

Saat sedang tenggelam dalam pikirannya, Tiba-tiba Ia dikejutkan dengan tepukan pelan di bahunya, itu adalah Matsukawa.

"Kau tak apa?" Tanya Matsukawa,

Iwaizumi hanya mengangguk pelan sebagai balasan.

"Cepat sekali ya, sebentar lagi kita akan lulus. Musim semi sudah mulai dekat." Ujar Matsukawa.

Iwaizumi hanya mengangguk.

"Kau ingin kemana setelah lulus nanti?" Tanya Matsukawa, Ia masih bersikukuh membuat Iwaizumi mengeluarkan suaranya.

"Tidak tahu." Balasnya singkat.

Matsukawa hanya menangguk. Karena merasa tak ada percakapan lagi, hening menyelimuti mereka berdua. Tapi Iwaizumi dan Matsukawa memang bukan tipe yang suka bicara. Tidak seperti dua kawan dekatnya yang ekstrovert itu.

Sesampainya dikantin, mereka dikejutkan dengan pemandangan Oikawa yang tengah ribut dengan seorang perempuan sepantaran mereka. Disana ada Hanamaki juga yang tengah mencoba melerai mereka berdua.

Iwaizumi dan Matsukawa segera menghampiri mereka tergesa-gesa.

"Ada apaan nih?" Tanya Matsukawa,

"Matsun? Hah, ini cewek berani-beraninya ngejelek-jelekin Iwa-chan tau nggak!" Ujar Oikawa sambil menunjuk-nunjuk cewek tersebut.

Mata Iwaizumi melebar kaget, hanya masalah seperti itu pun harus dipermasalahkan?

"Hih siapa yang ngejek sih? Gue kan cuman bilang kalo Iwaizumi itu pernah bikin nangis temen cewe gue!" Kata si perempuan berambut blonde panjang itu.

"Hah! Ga mungkin lah, Iwa-chan aja gapernah deket ama cewe, apalagi bikin nangis cewek! Lu sengaja caper apa gimana sih ha?" Oikawa makin nyolot ga Terima.

"Bacot, gue gabakal kek gini kalo bukan gara-gara dia nangisin temen gue!" Ujarnya sambil menunjuk Iwaizumi dengan tatapan mengintimidasi.

"Santai dong gausah nunjuk-nunjuk!" Oikawa tak kalah menatapnya tajam.

"Ma, ma.. Coba tenang sedikit. Mumpung orang yang dibicarakan ada disini, bagaimana kalau kita tanya langsung..?" Sahut Matsukawa, Ia memberi kode agar si Blonde menurunkan tangannya.

Story Of Our Life [岩及]Where stories live. Discover now