Part 8🍁

259 49 25
                                    

Happy reading!

Udah goblok jelek lagi, upss.

~Lea~

Pagi ini Lea sudah berangkat seorang diri, dia sedang tidak mau berangkat dengan siapapun termasuk Arka.

"Oy Lea! Lo udah berangkat? Sendirian?!" tanya Karin saat memasuki kelas.

"Hmm." Lea hanya berdehem singkat.

"Tumben nggak sama Arka? Kemana dia?" tanya Lita di angguki yang lain.

"Gue pengen sendiri aja," jawab Lea tanpa menoleh ke arah sahabatnya.

"Lo kenapa?" tanya Aulia merasa ada yang di sembunyikan oleh Lea.

"Nggak," jawab Lea singkat.

Mereka menghela nafas kasar, mungkin Lea belum bisa cerita ataupun tidak ingin di ganggu.

Bel masuk berbunyi menyadarkan lamunan mereka, tanpa ada yang berbicara sama sekali.

"Pagi anak-anak, kita lanjut kan pembelajaran sebelumnya," ucap seorang guru yang mengajar di kelas Lea.

• • • •

Sedangkan di kelas IPA 1, yang tak lain kelas Arka ce'es, mereka sedang free tidak ada guru masuk.

"Ka, tumben tadi nggak berangkat bareng si Ale-Ale," ujar Dimas pada Arka.

Beruntung Lea tidak mendengar ucapan Dimas, kalo sampe Lea denger Dimas panggil dia Ale-Ale, tamatlah riwayat Dimas.

"Gatau dia bilang pengen sendiri," jawab Arka sambil mengedikkan bahunya.

"Dim kelas sepi," ucap Yoga mencoba mengkode Dimas.

"Gausah aneh-aneh!" sahut Daniel membuat mereka terdiam.

"Eyooo semuanya! Kembali lagi dengan kita cogan ternama seantero sekolah ini." suara lantang Dimas itu berhasil menjadi pusat perhatian anggota kelas mereka.

"Kembali lagi dengan saya Dimas dan sahabat saya yang pasti udah kalian kenal yakan? Iya dong!" lanjut Dimas dengan heboh.

"Jangan lupakan Abang Daniel si ganteng kalem kita ini," ucap Dimas sengaja membawa Daniel.

"Wehh dapet dari mana Lo kata 'si ganteng kalem'?" tanya Rezki teman sekelas mereka.

"Oh, gatau dari mana tiba-tiba nyantol di otak," jawab Dimas dengan wajah tanpa dosa.

Mereka semua memutar bola malas pada Dimas.

Pletak!

"Aww sakit anjing!" ringis Dimas sambil mengusap kepalanya yang di pukul Arka.

"Tulul sia!" ujar Arka pada Dimas.

"Yeu bodo amat! Yakan Dan? Lo kan si ganteng kalem," ucap Dimas pada Daniel.

Dugh!

"Ngomong sekali lagi, melayang dua kali sekaligus!" ucap Daniel mengambil sepatu yang ia layangkan ke Dimas.

"Mamam noh!" ucap Arka dan Yoga bersamaan.

Friendzone! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang