19. ada yang salah?

Start from the beginning
                                    

Di sisi lain Jeno sudah berada di dalam kelasnya, wajahnya terlihat suram dan tak bersahabat. Cukup lama ia duduk sambil menikmati kesunyian kelas, hingga murid lainnya datang dan mulai mengisi ruang.

"Ey, Broow!" Dery datang menyapa.  "Tumben ga bareng si camar?"

"Bukan urusan lo."

"Masih galak aja, eh iya gue cuma mau nyampein noh di depan ada adek kelas nyariin lo. Gue suruh masuk eh katanya takut."

"Siapa?"

"Yang sering nyariin lo itu. Udah samperin aja sih."

Jeno tahu siapa yang ingin menemuinya, ia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan keluar.

"Jeno sama Mark aneh ga sih?" Ojun memulai pergibahan.

"Duh ya, gue tuh sebenarnya ga mau nething, cuma nih ya mereka itu kek punya hubungan yang special ga sih?" Pembukaan yang baik oleh Dery.

"Eh tapi kan si Mark belun pu-AW SAKIT WOO!"

"Congornya dikontrol abang Eric!" Tangan Woojin tanpa bersalah menepuk bibir Eric

"Tapi semua orang tau mereka udahan, tapinya lagi yah jujur gue tim Mark sama Jeno. Kalau sama si cewe ono gue ngerasa Mark cuma dimanfaatin aja gitu," ucap Ojun sambil mengambil stick papero dari tangan Woojin.

"Kalau ga Jeno minimal Eric lah dari pada tuh cewek." Tambah Dery.

"Kok gue, Lucas aja noh baru datang."

Mendengar namanya di sebut Lucas langsung bergabung dengan sirkel pergibahan. "Yo whats up ma men!!!" Ia tos satu-satu orang di sana. "What wrong with me?"

"Kata Eric lo tampan, dia suka tipe idaman gitu."

"What?!" Lucas terkejut menutup mulutnya. "Jinja?! Neomu jeongmal? Omaigat! But not, you jangan like me cus saya sedang mengejar seseorang. Tak ada tempat for you in my heart." ucapnya mendramatis.

Eric berwajah jijik. "Siapa juga yang mau sama elo."

Jadi mari menuju Jeno yang tengah berdua dengan Jisung di bawah pohon beringin sambil memakan bekal yang Jisung bawa.

"Kak Jeno mau aku suapin?"

Jeno menoleh kemudian membuka mulutnya, Jisung dengan senang hati menyuapkan sesendok nasi goreng ke dalam mulut Jeno. Sebenarnya jika bukan hati Jeno yang sedang tidak baik ia tak akan mau diperlakukan begini. Namun berhubung moodnya buruk dan perutnya lapar kebetulan ada Jisung yang baik hati membawakan sarapan, ya... kenapa tidak?

"Kak Jen tau ga hari ini hari apa?"

"Senen Jwi, kamu hapal nama-nama hari atau gimana, hm?"

"Ma-maksudnya bukan gitu..." Jisung merunduk sambil memegang erat sendok dan tempat bekalnya. "Ini tanggal berapa?"

"14 kan?"

"Iya... tapi apa kakak ga ingat sesuatu gitu?" Jisung menatap penuh harap kakak tingkatnya itu.

"Ga ada sih, emang apa?"

"Hari jadian kita... kakak lupain."

"Eh?" Jeno menelan ludahnya, ia ingat status mereka berpacaran. Jisung yang terlalu sabar dengan sikap Jeno yang terlalu cuek dengannya. Jangan salahkan Jeno, salahkan Mark saja.

"Ei ga gitu... kakak cuma bercanda. Jadi kamu mau apa untuk hari jadi kedua bulan kita?"

"Jadi kakak ingat?" Jeno mengangguk. "Kalo kita pergi nonton hari ini bisa?"

"Bi-bisa kok. Nanti pulang sekolah langsung aja, gimana?"

Jisung tersenyum wajahnya tampak bersinar bahagia. Akhirnya setelah penantian panjang dia bisa berdua dengan pacarnya. Dan Jisung rasa hari ini akan jadi hari paling bersejarah dalam hidupnya.

"Jwi suapin lagi... aaaa~"

Jisung tersenyum dan mengarahkan sesendok nasi goreng kembali ke Jeno tapi sialnya ada burung camar yang datang mencuri hingga nasi goreng itu masuk ke dalam mulutnya.

"Kak Mark/MARK!" Jisung dan Jeno serentak menyebut nama si pencuri.

Jeno yang memang masih menyimpan kesal langsung berdiri menatap pemuda yang sekarang tersenyum jenaka sambil mengunyah nasi gorengnya. "Lo tuh kok ga sopan banget, katanya siswa paling teladan!"

"Apaan? Gue mau ngerasain juga gimana rasanya masakan Jisung. Jisung aja ga marah, kok elo yang nyolot?"

"Siapa bilang Jisung ga marah? Karena itu makanan yang dibuat buat gue!" Rahang Jeno mengeras, tangannya terkepal dengan nafas yang sedikit memburu.

"Ye biasa aja dong Jen berbagi sama teman." Merasa Jeno benar-benar emosi Mark memilih mengalah.

"Gue ga punya teman tukang boong kayak elo, Mark Lee!" Jeno menahan diri tidak melayangkan tinjunya. "Jwi ayo pergi, gue ga nafsu makan liati wajah buaya kayam dia."tangan Jeno menarik tangan Jisung.

Namun belum jauh langkahnya berjalan tangan kanannya malah dicekal Mark. "Maksud lo apa?"

"Lepasin gue! Ga usah pasang wajah alim kalo nyatanya munafik!" Jeno menghempas kasar cekalan Mark. "Ayo Jwi pergi!"

Mark terdiam di tempatnya, melihat kemarahan Jeno pasti ada sesuatu yang terjadi. Dan anehnya ia merasa bersalah akan sesuatu yang tidak seharusnya.

"Mark!"

Suara ini...



HalloIni aku mau rekomen ff markno daily life gitcuu bagus banget sumpah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hallo
Ini aku mau rekomen ff markno daily life gitcuu bagus banget sumpah



Zee❤

Oh My Baby [MARKNO]✔Where stories live. Discover now