8

1.2K 95 16
                                    

Bisa tebak sekarang aku ada dimana? Nah sekarang aku lagi jalan di koridoor sekolah.

"Woy. Viona!" panggil seseorang. Cowok.

Aku menengok kearah belakang dan. Hah. Si Samudra kupret.
Aku memutar mata malas.

"Apaan lagi hah? Gue itu males tau ketemu sama lo? Gue itu bosen tau tiap detik lo terus ngebacot!" aku melotot kearahnya.

"Ya elah Vio. Lagian belum juga gue ngomong lo udah nyolot gitu. Kan elo jadi berkesan galak." ucap Samudra menggaruk tengkuknya.

"Ya ya ya terserah lo aja mau anggap gue galaklah sadislah atau apapun gue gak peduli!" ucapku mendorong dada Samudra.

"Hahaha... Iya gue ada niatan baik nih."Ucap Samudra.

"Gak percaya gue baru aja kenal beberapa jam yang lalu lo udah mau deket aja sama gue! Ahk minggir lo! Jauh-jauh dari gue! Gue udah punya." kataku melantur.

"Idih! Siapa juga yang mau sama nenek-nenek gakal kek lo! Gue itu nawarin pulang bareng! Mau gak lo?"

Tawaran yang bagus jadi aku gak perlu keluarin uang buat bayar taksi. Hehe...

"Boleh-boleh."

"Ongkosnya satu jam seratus ribu!" ucap Samudra menyeringai.

"Eh anjir gak jadi ahk lo mah gitu ihk." aku kesal dong. Di kira ikhlas Malah minta bayaran.

Aku langsung saja pergi dari hadapan si Samudra itu. Aku denger dia tertawa. Idih kek orang gila aja:v

Apa aku minta jemput Ian aja ya? Ah ok deh aku akan telpon Ian sekarang.

"Hallo Ian."Ucapku

"Eh hai sayang."

"Ian kamu dimana? Apa masih dikantor? Kamu sibuk gak? Ada waktu gak buat jemput aku sekarang? Gimana? Kamu maukan jemput aku di sekolah?" tanyaku seperti biasa pertanyaan yang bertubi-tubi.

" Harus dibiasain nanyanya pelan-pelan."

"Emm... Pelan-pelan ya.. Ya udah aku coba..."

"Oke... "

"I... A... N... K... A... M... U... D.. I.. M.. A.. N.. A..? " tanyaku dengan tempo lambat.. Hehe..
Aku dengar Ian berdecak.

"Bukan pelan-pelan yang kek gitu sayang, satu-satu."

"Ahk. Males cepetan jawab pertanyaan aku tadi."

"aku jemput sekarang, tunggu ya."

"Hehe.. Aku tunggu." aku mematukan sambungan telepon.

Aku mengedarkan pandanganku keseliling, kulihat Samudra yang tengah memakai helm.

Aduh! Aku harus buat dia gak liat aku. Kalo dia liat aku bisa-bisa aku diganggu lagi!

Dengan gerakan cepat aku membalikan badan menghadap trotoar.

"Eh! Nenek galak!." panggil cowok yang di belakangku. Siapa lagi kalo bukan Samudra.

Dengan malas aku menghadap Samudra yang berada diatas motor.

"Apaan lagi sih hah? Gak bosen lo dari pagi tadi ngagguin gue mulu? Mau gue hajar lo? Ganggu mulu tau gak lo!"

"Idih. Santai boss."

Aku memutar bola mataku jengah. Ian kemana sih? Kok lama banget dah!

"Ngapain si lo masih di sini! Sana lo pergi. Pulang sana ke dimensi asal lo!."

"Idih. Pake dimensi asal segala, gue manusia jadi tinggal di bumi gak kayak lo nenek galak yang tinggalnya di alam lain!." ucap si Samudra diiringi tawa. Aku hendak melayangkan ucapan sadisku tapi terhenti karna suara klakson mobil.

Tin! Tin!!

Itu Ian! Udah sampe ternyata, aku menengok kearah mobil Ian tanpa berpamitan kepada Samudra aku langsung pergi masuk kedalam mobil Ian.

"Siapa tadi?." tanya Ian tanpa melirik kearahku.

"Dia itu Samudra. Siswa baru." jawabku, membahas Samudra membuatku malas.

"Bener? Bukan selingkuhan kamu?"

"Hah? Bukan lah! Lagian dia itu cowok gaje! Aku gak suka sama dia, ingat cowok yang aku suka itu kamu bukan yang lain apa lagi si Samudra." jawabku cepat.

"Hmm." hanya itu yang aku dengar.

"Kamu gak suka ya aku ngobrol kek tadi sama dia? Kamu cemburu ya? kamu marah ya sama aku? Kamu kesel sama aku?." tanyaku.

"Hmm."

"Kok gak jawab? Jawab dong Ian, kamu gak suka ya kalo aku ngobrol sama Samudra? Kamu cemburu ya? Kamu mar-" ucapanku terpotong karna dengan tiba-tiba Ian.

**

Next?

VotMen ya guys...

Maaf klo critanya masih garing dan gaje... Masih butuh kosakata yang banyak.. Masih butuh pemasukan.. Dan juga semangat dati kalian para readers

Hehe...

Jangan lupa Vote sama Komen ya...

Cast Samudra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cast Samudra

He Is Mine! [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang