Almost

681 105 3
                                    

"Bocah itu menuliskan apa Five?" Tanya Diego seraya membantu Herb dan Dot berdiri.

"Aku disuruh untuk menemuinya, sendirian."

"Tapikan energimu belum pulih sepenuhnya Five." Celetuk Vanya.

"Berkat mu badanku bisa berdiri lagi. Lagipula kau tidak perlu khawatir, aku akan mengajak Diego." Jawab Five yang tersenyum ke arah Vanya.

" Jawab Five yang tersenyum ke arah Vanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenapa aku? Bawa saja Klaus." Balas Diego.

"Aku membutuhkanmu dan juga senjatamu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku membutuhkanmu dan juga senjatamu. Jika kau ingin Lila pulang kesini maka ayo ikut denganku." Ujar Five yang hendak ingin mendekati mobil.

"Si teng*k ini. Iya iya tunggu." Jawab Diego.

Saat Diego ingin pergi menuju ke mobil, Vanya menahan tanganya Diego.

"Aku melihatnya sendiri, dia sangat kuat. Aku mohon tolong kalian jaga diri baik-baik."

"Itu pasti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Itu pasti. (Diego menepuk lengannya) Kalau begitu aku pergi dulu, jaga dirimu.

Diego pun pergi meninggalkan Vanya dan segera menuju ke mobil. Beberapa detik kemudian Diego sampai tepat didepan pintu mobil, lalu ia segera masuk ke dalam mobil itu. mereka berdua pun pergi dari rumah mereka untuk pergi  ke alamat yang diberikan Nine. 

"Apa kau yakin akan membunuhnya? Karena menurutku itu akan sangat merepotkan." Cakap Diego sambil bermain-main dengan pisaunya.

"Ya. Aku akan membunuhnya, jadi kau tidak perlu khawatir." Balas Five yang sedang mengemudikan mobil itu.

"Dia juga bisa membaca dan mendengarkan pergerakan kita, jadi itu akan lebih merepotkan."

"Saat aku teleport dengan menggunakan tipuan yang dulu sering aku lakukan pada ayah apa kau masih ingat? Aku lakukan itu saat ingin membunuhnya, dan hasilnya pun dia tidak bisa mendengarkan langkah, dan seranganku."

"Tapi apa berhasil?"

"Ya, aku berhasil merobek telapak tangannya. Nah, nanti akan aku gunakan trik itu untuk merobek lehernya."

"Kita lihat saja, apa kau tega melakukan hal itu padanya."

Tak lama kemudian mereka telah sampai di alamat Nine berikan. Tempat itu hanyalah sebuah gedung tua yang sepertinya ingin rubuh. akhirnya mereka berdua memasuki gedung tua itu. Saat mereka berdua telah sampai di tengah ruangan besar, mereka menampak seorang gadis yang berdiri di atas balkon yang sedang melihat mereka berdua.

"Itu si bocah laknat." Ujar Diego yang ingin menghampirinya.

"(Five menahannya) Hey... Aku menyuruhmu untuk menjagaku. (Five mulai mengangkat kapaknya) Dan hanya aku yang akan membunuhnya." Cakap Five yang langsung maju dengan perlahan, dan ingin menghampiri Nine.

"Jika kau tidak berhasil menyelamatkan ku pergi saja dari sini secepatnya."

Five kemudian meneruskan langkahnya untuk menghampiri Nine. Tak lama kemudian Nine turun dari balkon dan berjalan dengan perlahan untuk menghampiri Five. Five seketika melihat kearah tangannya yang diselimuti oleh perban.

"Apa yang kau ingin kan?" Tanya Five.

Nine hanya diam saja tidak membalas satu katapun.

"Huh, menyebalkan."

Five segera meneleport dirinya ke arah Nine. Five mengayunkan kapaknya  menuju lehernya, tetapi berhasil di hindari oleh Nine. Five terus menyerangnya dengan menggunakan kapak, yang berujung sia-sia tetap berhasil di blokade oleh Nine dengan kekuatannya yang membuat kapaknya terlempar jauh. Akhirnya Fine akan menggunakan trik, agar dia tertipu dan Five bisa membunuhnya. Saat Five menggunakan trik itu, Nine tidak bisa mendengarkan pergerakan atau serangan dari Five. Tiba-tiba Five muncul tepat di depannya dan segera mencekik Nine dengan kencang.

"Akkkhhhh...... Kkhhh...." Suara Nine yang kesakitan dan mengalami sesak napas karena di cekik olehnya.

Nine pun memegang tangannya Five yang berada tepat dilehernya, lalu ia mengeluarkan api dari tangannya supaya Five melepaskan cengkramannya.

"AAAHHH!!!" Teriak Five karena tangannnya dibakar oleh Nine, tetapi dia tidak melepaskan cengkramannya itu.

lama kelamaan api yang berasal dari Nine mulai terasa hangat, dan sudah Five sudah tidak merasa terbakar. Wajah Nine mulai memucat dan ia mulai lemas. Baru pertama kali tangan Five bergemetar saat ingin membunuh seseorang, pernapasannya pun mulai tidak stabil. Saat mata Nine ingin tertutup, Lila mendorong Five dengan kekuatannnya hingga terpental dan badannya menabrak dinding ruangan itu.

"Oh sh*t. Nine bertahan lah." Lila langsung meneleport dirinya dan langsung meninggalkan mereka di gedung.

Diego pun segera datang menghampiri Five.

"Hey lil bro, apa tulangmu ada yang patah?" 

"Nope, tidak juga. (Five melihat kedua tangannya yang masih bergemetar) Baru pertama kali aku merasakan ini."

"Jika dia bersama dengan Lila, itu akan sangat sulit pastinya."

"Aku yakin pasti ada cara lain untuk mendapatkan Lila." Balas Five sambil memegang pinggangnya.

"Padahal kalau kau masih sempat untuk  mematahkan lehernya."

"Sudahlah jangan banyak bicara dan bantu aku berdiri."

Diego membantunya berdiri, dan mereka berdua meninggalkan gedung itu dan segera kembali kerumah mereka untuk mencari rencana agar mereka bisa membunuh Nine dan Handler, serta mengembalikan Lila di umbrella academy.



The Umbrella Academy : Five and NineWhere stories live. Discover now