Truth

796 142 13
                                    

Beberapa detik kemudian mereka semua telah sampai di rumah mereka dengan selamat. Five segera mengantarkan Vanya ke kamarnya agar dia bisa menyembuhkan lukanya dan segera beristirahat.

"Thanks Five." Ucap Vanya sambil melakukan healing kepada dirinya sendiri di kamarnya.

"Pleasure is mine. (Five yang hendak ingin keluar dari kamarnya Vanya mendadak tidak jadi) Ehh Vanya, hmmm ternyata mengatakan hal sepele ini lebih sulit daripada membunuh seseorang. Aku tidak tahu harus mulai darimana."

"(Vanya hanya tersenyum melihat tingkah aneh dari Five) Ternyata tentang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"(Vanya hanya tersenyum melihat tingkah aneh dari Five) Ternyata tentang itu."

"Tentang apa memangnya?" Tanya Five.

"Seorang gadis yang berusia sama dengan mu, dan juga dia memiliki kekuatan super seperti kita. Atau mau aku perjelas lagi dengan namanya?"

"Ti-tidak perlu. Bagaimana kau mengetahui itu?"

"Saran yang bisa aku berikan adalah, emm jika kau benar-benar tertarik pada gadis itu dekati dia secara perlahan. Kau mengerti maksudku kan. Perlahan tapi pasti. Aku mengerti jika ada seseorang yang mendekatinya membuatmu merasa gelisah bahkan merasa kesal. Jadi kalau kau ingin semua yang kau pikirkan berhasil ikutilah saranku." Ujar Vanya dengan tersenyum.

"I know i can trust you, thankyou Vanya." Balas Five dengan membalas senyumannya.

"Jika kau tidak keberatan, aku ingin istirahat sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika kau tidak keberatan, aku ingin istirahat sekarang."

"Okay, selamat beristirahat vanny." Jawab Five yang hendak ingin keluar dari kamarnya.

Saat Five meneleport dirinya untuk keluar dari kamar Vanya, dia tidak sengaja bertemu dengan Allison yang sedang mengantar Nine menuju ke kamarnya.

"Kau ingin membawanya kemana?"

"Tentu saja ke kamarku." Balas Allison.
"Lalu nanti kau akan tidur dimana? Di rumah suamimu itu?"

"Mantan suami Five! Aku akan menumpang sebentar di rumahnya."

"Tidak-tidak, kau pakai kamarku saja. nanti aku akan tidur bersama Klaus, ehh si gila itu tidak-tidak. Aku akan tidur di kamar Diego."

"Benarkah? Apa kau sudah lupa kalau Diego tidak suka membagi barang-barangnya, apalagi kamarnya."

"Tenang saja Allison, bagaimana pun dia harus menerimanya."

Tak lama kemudian Klaus berteriak dari lantai bawah.

"ALLISON... ANAKMU MENELEPON, AKU HARUS MENJAWAB APA?" Teriak Klaus dari lantai bawah.

"BAIK BILANG PADANYA TUNGGU SEBENTAR (Teriak Allison untuk menjawab Klaus). Five aku minta tolong antar Nine ke kamarku." Cakap Allison dan langsung meninggalkan mereka berdua.

Ini adalah momen seperti dikatakan oleh Vanya. Five tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini untuk menjalani sebuah pendekatan. Five dengan perlahan memegang lengannya untuk menuntunnya menuju ke kamar Allison.

"Perhatikan langkahmu." Ujar Five yang sedang menuntunnya menuju kamar Allison.

"Kita kenapa tidak teleportasi saja dengan kekuatanmu Five? Agar mempermudah saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita kenapa tidak teleportasi saja dengan kekuatanmu Five? Agar mempermudah saja."

'(Five menggerutu didalam hati) Kenapa t*lol banget... OH aku punya ide...'

"Aku kehabisan energi, habis ini aku akan meminum kopi."

"Ahh begitu. Oh iya ngomong-ngomong apa kekuatan Vanya dan Lila itu sama?"

"Lebih tepatnya dia memiliki kekuatan yang sama dengan Luther, Allison, Diego, Vanya dan diriku. Jadi dia sangat berbahaya, bisa jadi dia adalah penyebab kiamat yang selanjutnya."

Beberapa menit kemudian mereka berdua telah masuk di kamar Allison. Five membuatnya duduk di tempat tidurnya dengan perlahan agar dia tidak terjatuh. Saat Five ingin pergi meninggalkan kamar itu Nine memberhentikannya.

"Five..."

"Ya?"

"Aku hanya ingin mengatakan ini, aku beruntung sekali memiliki keluarga seperti kalian. Dan juga terimakasih karena kau sudah mempercayaiku."

"Ya sama-sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya sama-sama. Beristirahatlah, jika ada rencana baru nanti akan aku sampaikan." Five segera keluar dari kamarnya.

Five merasa sangat aneh saat bersama dengan Nine. Saat jaraknya dekat dengan Nine, degup jantungnya seperti tidak normal. Dia berusaha agar tidak gugup agar tidak ketahuan oleh nya, dan juga dia berusaha untuk menjadi dirinya sendiri (maksudnya kembali menjadi Five yang dingin supaya gak ketahuan kalo dia suka sama Nine).

The Umbrella Academy : Five and NineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang