🌵 L I M A 🌵

Start from the beginning
                                        

Gia dan Kina tertawa mendengar nya, "Harus nya lo yang malu kak, lo gak tau apa apa tapi belagak banget sok tau. Orang orang kayak lo meresahkan banget, penyebar gosip sekaligus penyebar fitnah," cetus Kina membuat Sanna kesal.

Tangan nya sudah gatal ingin menjambak rambut Kina namun orang yang dipanggil Je itu menahan nya.

Gia angkat bicara, "Kakak mikir gitu? Yaudah terserah kakak. Toh gak ada guna nya kita bicara sama orang yang membenci kita, hal apapun yang kita lakuin. Di mata orang pembenci pasti akan selalu salah." ujarnya senyum kemudian mengajak Kina pergi.

"Ayo Kina. Misi kak," celetuk Gia, orang yang disebut Je itu menyuruh Kelly dan Sanna menyingkir dari sana.

"Sialan, dia bener bener songong!" umpat Sanna.

"Ini kali pertama nya gue di bikin malu gini, sama adik kelas lagi!" Marah Kelly menatap Gia.

"Emang nya lo punya malu? Dia gak salah, semua omongan mereka emang kenyataan kok," sahut Jelita, si tomboy yang sering di panggil Jeje itu.

Keduanya menatap Jeje kesal, "Lo bisa gak sih gak ngerusak mood gue?!"

"Gak bisa, ayo cabut!" Dia berjalan menjauh terlebih dahulu disusul oleh kedua teman nya

Gia dan Kina berjalan menuju kelas nya dengan tertawa, "Masa Gia di bilang simpenan papa Gia sendiri si? ngakak banget. Kalo mama sama papa tau gimana reaksi nya?" tanya Gia membuat Kina tertawa.

"Paling bahaya si orang kayak dia, penyebar gosip hoax," celetuk Kina.

Gia mengangguk menyetujui nya, wajah nya merah karena tertawa. "Tapi lucu banget Kin,"

"Lucu banget liat wajah mereka pas lo bikin mereka gak bisa bales,"

Gia menyengir, "Lain kali lagi yuk Kin, seru!" ujarnya senang membuat Kina ikut senang.

Keduanya tertawa sama sama, "Kok seru banget, ada apa?" tanya Vio dari belakang.

Keduanya menoleh, "Gak ada apa apa kok, yuk masuk" ajak Gia.

"El masuk juga jangan ngikutin Vio terus!" Peringat Gia membuat El mendengus.

"Iya iya sana masuk," cetus El membuat ketiga nya masuk menuju kelas.

"Gia Kina, kok lama banget sih?" tanya Vanya.

"Tadi ke toilet dulu," balas Kina.

Gia duduk di kursi nya, di bawah meja nya ada sebuah kotak. Kotak itu terjatuh.

Gia menatap nya bingung, dia mengambil kotak itu lalu menyimpan nya diatas meja. Kotaknya berwarna biru polkadot.

"Kok ada di bawah meja Gia?" gumam nya pelan.

Gia membaca kertas note di atas nya, "Maaf" gumam nya.

Tangan nya mengelus tulisan itu, dia seperti tidak asing dengan tulisan ini. Gia mengambil ponsel nya, lalu mencari sebuah foto.

Gia mencocokkan tulisan yang di foto dengan tulisan di dalam note itu, benar saja tulisan nya sama.

Gia menyimpan note itu di saku nya, kemudian dia membuka kotak itu. Ada foto beberapa foto polaroid Gia disana di tempelkan dengan banyak makanan manis kesukaan Gia.

Tidak ada reaksi apa apa di raut wajah nya, dia mengambil foto foto nya. Kemudian membawa kotak tersebut menuju tempat sampah.

"Itu apaan Gi?" tanya Vanya.

"Sampah," celetuk Gia.

"Masa sampah bagus gitu sih?" tanya Wenny menatap kotak itu.

"Bagi Gia ini sampah, mau Gia buang."

BETWEEN  US -S2- [On Going]Where stories live. Discover now