Chapter 9 : Our home

1K 185 7
                                    

yak asalamualaikum, sorry sorry agak lama up. Soalnya lagi sibuk mweheheh. Ini nahh kukasih kalian chap 9. Chap 10, kita gelud oke.

.

.

Setelah hari itu Fred dan George pulang ke The Burrow. Namun belum beberapa hari Twin datang kembali ke Hogwart membawa berita yang sangat mengejutkan Anne. Rumah tempat Anne dan saudara saudaranya tumbuh, The Burrow terlalap api dan tak lagi menyisakan apapun.

"BAGAIMANA BISA ITU TERJADI?" Anne langsung menggebrak meja mendengar hal itu.

"Tenang Anne, aku tidak tahu bagaimana itu bisa terjadi."

"T-t-tapi bagaimana keadaan ibu dan yang lain?" Anne mulai menenangkan diri.

"Kami semua baik baik saja. Menurut Ginny yang sempat melihat ke luar jendela sebelum api menyala dia melihat sekelebat asap hitam terbang. Kami menduga itu adalah ulah...death...eater." Kembar berbisik mengecilkan suara mereka pada akhir kata. Anne tertegun, pikirannya langsung tertuju pada satu skenario.

"Jangan jangan para Pelahap Maut sudah tahu tentang diriku?"

Keringat menetes dari dahi Anne. Anne benar benar takut kalau yang dipikirkannya adalah fakta.

"Kalian tidak aman di luar sana." Anne berdiri dan berjalan keluar dengan langkah langkah yang kuat. Anne mendatangi Prof.Dumbledore di kantornya

"Professor..!" Anne berkata tegas.

"Ah...Anne, ada masalah apa?" Prof. Dumbledore memandang Anne.

"Kau pastinya sudah dengar tentang The Burrow bukan? Apakah kau pikir hal itu adalah ulah para Pelahap Maut?"

"Entahlah Anne, tapi kudapat berita dari Azkaban kemarin. Terjadi pelarian besar-besaran dari para tahanan. Entah apa yang mereka rencanakan."

"Ap-apakah jangan jangan mereka mengetahui tentang diriku?" Anne berkata cemas.

"Aku tidak tahu Anne, mungkin saja ada seseorang yang membocorkan hal itu."

"Kurasa Professor, mereka telah benar benar mengetahui hal ini entah bagaimana. Keluargaku tak lagi aman diluar sana Professor, mereka mengincar orang orang yang dekat denganku." Anne melihat ke luar jendela. Awan hitam terlihat bergumul, menandakan dunia sihir tidak baik baik saja. Setelah berunding, di putuskanlah bahwa Keluarga Weasley dipindahkan ke Hogwarts untuk keamanan.

"ANNE~~" Fred dan George langsung menempel pada Anne. Anne menghela nafas.

"Sudahlah sana kalian pergi menata barang barang kalian." Anne mendorong kedua pria itu, membuat mereka memasang wajah kecewa.

"Ah~~ Anne kami akan sekamar denganmu saja ya?" George dengan manja memegang tangan Anne.

"Terserah kau saja, dimana ibu?" Anne bukan tidak suka sikap mereka, tapi Anne terlalu gemas dengan itu hingga dia berteriak dalam hati.

"Yeay! disana, dia bersama ayah." Kedua manusia itu pergi dengan semangat. Anne mendatangi Ibu dan Ayahnya. Dengan rasa kangen yang begitu banyak, Anne memeluk ibunya erat erat.

"Sudahlah Anne, kau ini sudah besar."
"Memangnya yang boleh memeluk ibu hanya Ginny? Aku juga ingin memeluk ibu."

Anne membantu kepindahan keluarganya itu. Semua anggota tinggal di Asrama Gryffindor, dan entah mengapa dari banyaknya kamar di gedung itu. Anne harus kembali tidur bersama Fred dan George (Anne yang ijinin sendiri malah ngeluh sendiri.)

"KALIAN BENAR BENAR TIDUR DISINI?!" Anne memegang keningnya melihat Fred dan George benar benar pindah ke kamarnya. Sekarang Anne menyesali omongan bercandanya...sedikit.

"Tidak usah sungkan begitu Anne.." Fred merangkul Anne.

"Kalau kau suka bilang saja." George tertawa.

"Kalian ya....tapi terserah deh aku malas marah." Anne menjatuhkan diri ke kasur, di ikuti duo kembar. Sudah agak lama mereka bertiga tidak tidur bersama lagi. Langsung saja Anne memeluk George dan menenggelamkan kepalanya di leher George.

"uhm..y..y..ya..aku..me..nyukainya.." Anne berbisik sangat lirih, malu mengakui yang dirasakannya. George yang memeluknya jelas mendengar yang dikatakannya, dia tertawa kecil lalu menatap saudara kembarnya. Dengan senyuman yang menjatuhkan.

"Cuih, modal dusta." Fred menyipitkan matanya lalu ikut memeluk Anne dari belakang.

Sementara itu di Malfoy Manor yang sudah ramai karena para Death Eater yang lain telah berkumpul disana.

"Jadi sekarang keluarga itu pindah ke Hogwarts?"

"Ya, jadi apakah kita harus tetap melaksanakan rencana kita?"

"Tak apa tetap jalankan, malah lebih baik tuan putri kita tidur dengan orang lain. Kita akan lebih mudah membuatnya menyadari siapa jati dirinya."
"BENAR!Ahahahah! aku sudah tidak sabar untuk bermain dengannya!"
"Tenang Bellatrix, kita pasti akan melakukannya malam ini."
"TUNGGU AKU TUAN PUTRI HAHAHA!"

.

.

Sedikit yak? tunggu oke chap 10 kita gelud.

I am Weasley ✅Where stories live. Discover now