Junkyu yang tau perasaan hati Mashiho, mencoba menguatkan hati Mashiho.

"Eh, Hyunsuk nya mana?". Kata Jihoon yang memang sengaja dipanggil oleh Mashiho untuk datang.

"Lagi di ruangan, kata dokter Reo sih cuman sepuluh menit, ini udah hampir dua puluh menit belum ada keluar tuh dokter." Kata Mashiho. Awalnya Mashiho ingin melepas pelukannya pada Junkyu. Tapi ditahan Junkyu.

"Ih kok ditahan sih." Kata Mashiho, Junkyu hanya tersenyum kearah Mashiho lalu memeluk Mashiho kembali.

"Cio tenang ya, kak Hyunsuk bakal baik-baik aja kok." Kata Junkyu semakin mengeratkan pelukannya pada Mashiho.

Mashiho pun membalas pelukan dari Junkyu tersebut. Hingga akhirnya...

"Ehem Punten, permisi Tuan Mashiho, bukannya saya ingin menganggu kegiatan romantis kalian, saya cuman mau ngabarin keadaan Hyunsuk yang penting." Kata Dokter Reo yang baru saja keluar dari ruangannya.

Mashiho dan Junkyu langsung gelagapan melepaskan pelukannya masing-masing. Mashiho malu. Pasti dokter Reo sudah melihat apa yang mereka lakukan tadi. Sedangkan Junkyu hanya senyum-senyum sendiri, mungkin karena malu.

Dokter Reo hanya tertawa kecil dan mencoba untuk bersikap kalem. Padahal dalam hatinya sudah bergejolak gembira karena dirinya seorang Fudan.

"Iya dok. Bagaimana keadaan kakak saya dok?". Tanya Mashiho mencoba mengalihkan suasana.

"Oke, Begini, Hyunsuk tidak sakit, dan dirinya juga tidak salah makan." Kata dokter Reo sambil tersenyum kearah Empat orang di sana.

Mashiho, Junkyu, Jihoon, dan Bi Ijah kompak bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena Hyunsuk tidak terserang oleh penyakit.

"Jadi dok, perihal Hyunsuk mual terus muntah-muntah gitu dok?." Tanya Bi Ijah khawatir. Namun Dokter itu tersenyum kearah mereka berempat.

"Hyunsuk sedang mengandung."
Jawab Dokter Reo sambil tersenyum bahagia. Karena ketruu baru akan datang. Namun hal itu tidak bagi mereka berempat.

"Oh ya, ibu adalah orang tau Hyunsuk?." Tanya Dokter Reo kepada bi Ijah. Bi Ijah hanya mengiyakan pertanyaan dokter Reo tersebut. Karena jika dibilang tidak, maka akan susah.

"Ikut saya ya Bu, saya mau memberi obat, dan beberapa kepe penting untuk Kehamilan Hyunsuk ini." Kata dokter Reo lalu pergi meninggalkan tak lupa diikuti oleh Bi Ijah.

"Jihoon!. Lu harus tanggung jawab! Tuh kan kakak gw jadi hamil diluar nikah hiks." Kata Mashiho yang tak kuasa menahan tangisnya. Junkyu langsung memeluk Mashiho dan membiarkan Mashiho menangis dipundaknya.

Jihoon. Dia tau ini semua salahnya. Bahkan orang tua Jihoon sendiri belum tau tentang kejadian ini. Begitupun dengan orang tua Hyunsuk. Namun lambat laun semua ini akan terbongkar. Lebih baik memberitahu sekarang kan daripada harus memberitahu belakangan.

Pasalnya kita tidak tau bagaimana reaksi orang tua jika diberi tahu sekarang dan jika diberi tahu saat anak Hyunsuk lahir.

Apapun alasannya, Jihoon tetap harus bertanggung jawab. Jangan meninggalkan keadaan Hyunsuk seperti ini sendirian.

Bayi yang dikandung oleh Hyunsuk sangat membutuhkan seorang ayah. Dan Jihoon tak boleh lari meninggalkan tanggung jawabnya itu.




























































"Selamat ya Bu, anak ibu mengandung. Namun Bu, saya heran, apakah Hyunsuk sudah menikah?. Lalu siapa suaminya? Mengapa tidak mengundang saya?." Tanya dokter Reo kepo. Bi Ijah sendiri bingung harus menjawab apa.

☯𝗪𝗵𝘆 𝗠𝗲? ❙ 𝗠𝗔𝗦𝗛𝗜𝗞𝗬𝗨 ❙ [𝗘𝗡𝗗]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang