The Sameness Within The Change |26| |Apology|

3.9K 380 25
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

Cedric mengerjapkan matanya. Mata abu-abunya perlahan terbuka. Hal pertama yang ia lihat adalah langit-langit kamar, tetapi bukan kamarnya, kamar Veila, ataupun kamar rumah sakit. Ini adalah kamar yang Cedric gunakan ketika tidur di mansion keluarga Hernadez.

Cedric menoleh. Ia mendapati kaca yang menunjukkan langit yang sudah gelap. Lalu ada seluruh keluarganya di kamar itu pula.

"Cedric? Kamu sudah bangun?" tanya Lila yang duduk di tepi ranjang Cedric. Lantas ia dan Charles membantu Cedric yang beranjak duduk.

"Veila?" tanya Cedric lemah. Kekuatannya belum pulih sepenuhnya.

"Dia ada di kamarnya," jawab Charles.

Cedric menyingkirkan selimut dari tubuhnya lalu menurunkan kakinya. Namun, hanya dalam sepersekian detik, ia memejamkan matanya kesal karena dirinya tidak memiliki kekuatan untuk berdiri.

Leony mencoba menahan Cedric. "Ced, kamu masih belum pulih."

Lila mengusap bahu Cedric, memberi dukungan. "Kekuatanmu akan berangsur-angsur kembali, Son. Efek obat itu menghilang sedikit demi sedikit."

Cedric menatap Lila dengan penuh permohonan. "Please, Mom. Aku mau menemui Veila," lirihnya.

Charles menyampirkan tangan Cedric di bahunya. "Ayo, Daddy bantu," ucapnya sebelum membantu Cedric berdiri dengan melingkarkan tangannya di pinggang Cedric.

Dengan dibantu Charles dan diikuti Lila serta Leony, Cedric melangkah dengan perlahan. Jarak sembilan meter yang dulunya terasa dekat, sekarang terasa jauh bagi Cedric akibat rasa cemas yang memenuhi dirinya. Ia takut Veila merasa down.

"Veila baik-baik saja, Son. Kamu berhasil melindunginya," ucap Charles.

Cedric menggeleng pelan. "Aku terlambat, Dad."

Charles menepuk punggung Cedric. "Tidak, Son. Kamu sudah melakukan semua yang kamu bisa. Kamu menggagalkan Jason."

Cedric tidak menjawab. Ia hanya menatap pintu kamar Veila yang terlihat semakin dekat.

Cklek.

Cedric membuka pintu kamar Veila dengan tidak sabaran. Ia bisa melihat keberadaan Ceidric, Allard, Dominic, Alex, plus Veila yang berada dalam dekapan Veina.

Cedric menatap sendu Veila yang menitikkan air mata.

"Cedric," ucap Allard yang pertama kali menyadari keberadaan Cedric.

Veila mengangkat wajahnya ketika mendengar suara Allard. Tetapi, air matanya semakin merebak begitu mata birunya bertemu dengan mata abu-abu Cedric.

Cedric berjalan ke ranjang Veila dan duduk di sana. "Vei," panggilnya lembut.

"Kamu," cicit Veila dengan air mata yang mulai menghalangi pandangannya.

Tangan Cedric terulur menghapus air mata Veila. "Hei, don't cry. I'm so—"

"Kenapa kamu melakukan itu?" sela Veila dengan suara tertahan, terhalang dengan tangisannya sendiri.

"Ak—"

The Sameness Within The Change [COMPLETE]Where stories live. Discover now