1. Pagi yang Cerah

299 224 91
                                    

BISMILAHIRROHMANIRROHIM🤗
💛HAPPY READING💛

•••••

Kenapa jasa para pahlawan harus dikenang?

Ya karena berjuang itu nggak gampang, apalagi kalau berjuangnya cuma sendirian.

~Rivky Alvansyah~


Di perjalanan menuju sekolah dua orang yang memiliki jabatan tertinggi di Sekolah SMA BINA BHAKTI tengah berjalan menyusuri jalanan yang nampak cerah tersorot sinar matahari hingga membentuk bayangan keduannya.

Ya, Mereka adalah Rivky dan Melissa. Rivky adalah ketua OSIS di Sekolahnya sedangkan Melissa adalah wakilnya. Dalam menjalankan tugasnya Rivky selalu dibantu oleh Melissa. Mereka memang terlihat sangat akrab, terlebih lagi mereka tinggal dalam satu kelas. Kelas yang mereka tempati adalah kelas XI IPA-1.

Tak seperti siswa-siswi pada umumnya, mereka lebih memilih pergi ke sekolah dengan berjalan kaki. Memang jarak rumah mereka dengan sekolah lumayan dekat, kira-kira kurang lebih 1 km. Hingga tak membuat mereka capek jika harus berjalan kaki.

Walaupun mereka memiliki kendaraan tapi mereka tetap memilih berjalan kaki untuk sesekali. Di perjalanan keduanya selalu bersenda gurau terlebih lagi Rivky yang dikenal dengan sikap humorisnya.

"Cuaca hari ini cerah banget ya, nggak kayak kemarin-kemarin mendung terus." Ucap Rivky yang merasakan panasnya sinar mentari yang mulai menusuk tulangnya.

"Iya ya tumben, kemarin mah susah banget nyari sinar matahari ,mendung terus kayak hati, hehe." Ucap Melissa sambil terkekeh, ia juga merasakan panasnya sinar mentari. Dan tanpa disadari lagi-lagi Melissa sedang membucin.

"Loh, kok loe jadi ngebucin sih." Ucap Rivky heran.

Memang Melissa ini suka membucin apapun situasinya selalu dijadikan bahan untuk dibucinkan. Entah sejak kapan ia jadi suka bucin seperti ini. Apa dia kebanyakan makan micin hingga membuat dirinya kian terus membucin. Tapi, ah sudahlah itu tidak ada hubungannya sama sekali.

Melissa hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Rivky tadi. Tak lama kemudian Rivky membuka suara lagi untuk memberikan sebuah tebakan pada Melissa.

"Mel, gue punya tebakan nih, jawab ya?!" Ucap Rivky dengan nada penuh semangat.

"Apa?" Jawab Melissa agak lemas, mungkin karena ia kepanasan.

"Kenapa jasa para pahlawan harus dikenang?" Ucap Rivky memberikan sebuah tebakan pada Melissa, sambil sesekali menaik turunkan alisnya.

Mendengar ucapan Rivky, Melissa langsung mengernyitkan dahinya. Ia nampak berfikir sejenak untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh Rivky barusan. Namun hasilnya nihil, ia tidak mengetahui jawabannya.

Aneh, biasanya ia selalu mengetahui segala sesuatu tapi kenapa kali ini Melissa tidak mampu menjawabnya padahal pertanyaan dari Rivky termasuk ke level pertanyaan yang sangat mudah, bukan? Mengapa jasa para harus dikenang? Apa jawabannya berhubungan dengan mata pelajaran PPKN? Entahlah hanya Rivky yang tahu jawabannya.

"Nggak tau tuh, emangnya kenapa?" Jawab Melissa kebingungan. Padahal dia itu tergolong sebagai siswi yang cerdas tapi entah kenapa otak nya tiba-tiba menjadi blank. Mungkin karena efek sengatan matahari, tapi belum terlalu panas juga sih, tapi kenapa otak Melissa sudah mengebul duluan.

"Ya, karena berjuang itu nggak gampang lah Mel. Apalagi kalau berkurangnya cuma sendirian." Ucap Rivky Yang menjawab tebakannya sendiri.

"Loh, kok loe jadi ikutan ngebucin sih, haha." Ucap Melissa dengan tawa renyah, karena dia rasa Rivky sedang membucin atau menggombal atau apalah itu hingga membuat tawa Melissa pecah saat itu juga.

BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang