6.Siapa cewek itu?

18 12 8
                                    

Happy Reading!😘
Awas! Typo Bertebaran!

💢💢💢💢💢

Jam menunjukkan pukul 8:30

"Ayo lah Ra" rengekan Sintya dari seberang telefon sungguh membuat Sadira jengah, kalo tidak di turuti Sintya tidak akan berhenti merengek seperti bayi. Masalahnya Sintya merengek ingin ke Timezone lagi, menyelesaikan permainan yang tertunda kemarin, tapi apalah daya Sadira yang teramat sangat malas bahkan hanya untuk bangun dari tempat tidur.

"Males banget sumpah gue Ya" jawab Sadira dengan mata setengah terpejam.

"Dira mah, jangan males-males temenin aku jalan-jalan lagi, siapa tau nanti ketemu Kak Denis kan" Sintya masih berusaha membujuk Sadira.

"Apaan.. yang ada ketemu Boy lagi, ogah gue"

"Iihhh enggak Ra, ayolah Ra pleasee" kalo Sintya ada di depannya, Sadira yakin Sintya sedang menggunakan puppy eyesnya itu.

"Ck...  Iya iya Bawel hoaamm" sambil menguap Sadira bangkit dari alam kubur ups dari tempat tidur maksudnya.

"Aduuuh makin sayanghh deeh sama Dira muachh... "

"Alay lo, gue siap-siap dulu nanti gue jemput"

"Gapapa emang kenyataan kok, oke mandi Ra jangan cuma cuci muka" balas Sintya tak mau kalah.

"Iya bawel,udah dulu bye" masih sambil menguap-nguap Sadira berjalan sempoyongan ke kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya.

Skip....... 🏃

Suara klakson motor terdengar di indra pendengaran Sintya, membuatnya cepat-cepat turun dengan bersemangat. Karena memang Sadira memberi tau lewat pesan bahwa hari ini Dia menggunakan motor.

"Kalian mau jalan lagi sayang?" tanya Sinta setelah mendengar klakson motor yang sangat di hafal punya Sadira,dan di buktikan dengan Sintya yang menuruni tangga.

"Hehehe iya Ma"

"Mama di tinggalin gitu sendiri" ucap Sinta dengan dramatisnya.

"Alah Mama kan nanti bisa ke rumah Bunda Ai" Sintya malas sekali jika harus melihat Mamanya yang sok dramatis.

"Iya udah, hati-hati ya anaknya Papa" ucapan Mamanya membuat Ia cemberut.

"Ish Mama mah, kan anak Mama juga"

"Iya iya anak Mama juga" Sinta tak akan bahagia kalo tidak mengusili anak semata wayangnya ini, kayak ada yang kurang menurutnya.

Duduk di atas motor, Sadira menghela nafas sudah menduga ibu dan anak itu pasti sedang berdebat, kebiasaan Sinta yang suka mengusili anaknya. Kalo begini tandanya Dia di suruh masuk, untuk menjemput langsung Sintya kedalam rumah berlantai dua itu.

"Nah tuh.. kamu si kelamaan, Dira kan jadi gak sabar nunggu"

"Mama tuh yang bikin lama" mencebikkan bibir Sintya tak terima di salahkan.

"Udah Ma.. Kami mau jalan dulu" akhirnya Sadira turun tangan untuk menengahi mereka.

"Yasudah hati-hati ya kalian" kekehan terdengar dari mulut Sinta.

"Iya Ma" jawab mereka serempak sambil menyalimi telapak tangan Sinta.

Mereka manaiki motor , motorpun melaju menuju tempat yang sudah di tentukan.

"Yuhuuu....Timzone... Sintya dah datang.. " seru Sintya setelah mereka sampai.

"Berisik Ya, malu di liatin orang" tegur Sadira melihat kelakuan sahabatnya, yang membuat banyak pasang mata mengarah kepada mereka.

SARDEN ¤® SINDEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang