45. Marry Your Daughter

1.5K 327 36
                                    

Song Recommendation
Brian McKnight - Marry Your Daughter

Two days earlier...

"Lix, kakak lu ga di rumah kan?"

"Aman." Sahut Felix dari ujung sana, Felix sendiri masih berada di apartemen Taeyong dalam rangka main PS bareng Jeno.

"Sip."

Ya, begitu mendapat dan setuju dengan ide gila Felix alias calon adek ipar (ea), Taeyong langsung meluncur ke kediaman besar keluarga Kim.

"Taeyong?" Hani rada kaget mendapati pacar putrinya-Taeyong-di depan pintu rumah.

"Siang, Tan." Sapa Taeyong sopan.

"Ayo masuk, kebetulan banget papa mama kamu lagi di sini juga."

"Oh iyaaa, Tante."

Taeyong pun berjalan cepat menuju sofa yang diduduki kedua orang tua dan calon mertuanya (ea, semoga direstuin yak).

"Kok kamu keringatan gitu?" Tanya Hani, ngambilin beberapa lembar tissue untuk Taeyong.

"Gugup, Tan." Sahut Taeyong sambil ngelap keringat menggunakan tissue yang disodorkan Hani padanya.

Sementara Dongwook dan Inna cuma saling tatap sambil mesem-mesem karena keduanya udah tau maksud tujuan kedatangan putra keduanya hari ini.

"Ada apa, Taeyong? Jennie lagi ga di rumah." Kata Heechul sebelum menyesap kopi hitamnya.

Taeyong menarik nafas dalam dan membuangnya perlahan. Cowok itu serius waktu ngomong kalo dia gugup. "Emm... Anu, Om... Taeyong mau ngomong sesuatu."

"Mau lamar Jennie ya?" Tebak Heechul tepat sasaran.

Keringat dingin mengucur dari dahi serta pelipis Taeyong. "O-om tau dari mana?" Tanyanya tergagap.

"Oh jadi bener kamu mau ngelamar Jennie? Firasat om aja nih, soalnya kalian udah pacaran lumayan lama juga." Heechul lagi-lagi menyesap kopi dari cangkir emasnya.

Asli, Taeyong deg-degan banget. Jantungnya berdetak kencang, keringat terus mengucur dari dahinya. "I-iya, Om. Taeyong udah berencana ngelamar Jennie dan Taeyong di sini mau minta restu dari om sama tante selaku orang tuanya Jennie."

Hani mengangguk kalem. Padahal dalam hati, ibu tiga anak itu udah menjerit kegirangan. "Jadi, kenapa dari sekian perempuan kamu milih Jennie untuk jadi pasangan hidup kamu?" Tanyanya berusaha terlihat tenang.

"Karena dia Jennie, Taeyong ga punya alasan spesifik kenapa Taeyong milih Jennie. Yang pasti selama ini Taeyong ngerasa that she's the one."

Kini Heechul manggut-manggut. "Oke, sekarang gimana cara kamu meyakinkan om kalo you may be the one for her?"

Lagi, Taeyong menarik nafas, kemudian membuangnya perlahan. Dia berusaha menetralkan detak jantungnya.

Demi dah, mending Taeyong disuruh ngajuin kerjasama ke perusahaan lain daripada minta restu. Ga kuat hati woi, deg-degan banget, pengen nangis.

"Yok Taeyong bisa yok!" Bisik Inna menyemangati putranya.

"Huft... I'm still not real sure what i'm going to say so bear with me please if i take up too much of your time." Kata Taeyong dalam satu tarikan nafas.

"Go ahead."

"Taeyong udah kenal Jennie selama sembilan tahun. Bisa dibilang Taeyong paham banget gimana sosok seorang Jennie, apa yang dia suka, apa yang dia ga suka, what makes her happy..." Ucap Taeyong dengan pandangan menerawang.

"Selama hampir setahun ini pun Taeyong kenal lebih dalam lagi sama Jennie, sampe Taeyong sadar... That i fall suddenly and deeply with her. I had fallen head over heels in love with your daughter, Jennie Kimberly."

"I want her to be the only girl that i love for the rest of my life and give her the best of me until the day i die. I will always try my best to make her happy." Meski terkesan cringe, Taeyong tetap mengatakan isi hati terdalamnya.

Taeyong melirik Heechul takut-takut, dan bener aja, dia bisa ngeliat ketidakpuasan dari sang calon mertua atas jawabannya.

"Ah, Taeyong terbilang mapan, udah punya penghasilan sendiri, aset, rumah. Masa depan Jennie terjamin." Cerocos Taeyong mulai kalut.

Belum ada respon dari Heechul maupun Hani, otomatis ngebuat Taeyong tambah kalut.

Kemana tuh Taeyong Geraldo Lee yang selalu pede?

"Emm... Apalagi ya..."

"Kamu kapan mau ngelamar dia?" Heechul akhirnya buka suara.

"Hah?"

"Kapan kamu mau lamar Jennie?" Ulang Heechul.

"Lusa- Eh! Taeyong dapat restu???" Tanya Taeyong girang.

"Ngga."

"........."

"Om kasih restu kalo kamu bisa push-up lima puluh kali pake dua jari."

Terdengar mustahil, tapi- "Siap laksanakan!" Demi Jennie, apapun bakal Taeyong lakuin, bahkan kalo harus bangun seribu candi juga Taeyong jabanin. Anjayani.

"Tapi boong." Celetuk Heechul ngebuat Taeyong yang udah siap posisi untuk push-up terbengong.

"Om mah udah restuin dari kapan kali, tadi om cuma nguji kamu." Imbuh Heechul.

"Taeyong, restu kami selalu ada untuk kamu." Timpal Hani.

Semuanya, katakan hore!

Kalimat itu terucap dan Taeyong ga mampu nahan cengiran. "Makasih om! Makasih tante!"

Kini Taeyong meloncat-loncat hingga joget-joget saking senengnya.

"Jennie is our precious daughter, dia mungkin mandiri, tangguh, galak, but she's actually soft inside. Jadi tolong jaga dan bahagiain Jennie sebagaimana kami merawat dia selama ini, buat om ga pernah menyesali keputusan om menyerahkan Jennie ke kamu nanti. Can you do that?" Tanya Heechul.

"Yes. I'll try my best." Jawab Taeyong tegas.

TBC

jadi ini cerita sebelum hari Taeyong ngajak Jennie ke dufan. oke sebelum aku diamuk massa, besok aku update lagi

HUHU BESOK UDA 2021 AJA, GA KERASA INI UD TGL 31 DES ALIAS AKHIR 2020 :(

apa wish kalian buat 2021?

JONESWhere stories live. Discover now