5. Kesal

2.7K 321 90
                                    

Hinata tak bisa menahan senyumannya yang melebar begitu indah, entah kenapa hatinya berbunga-bunga mengingat sekarang dia memiliki kekasih yang benar-benar ia sukai. Jantungnya seperti akan melorot dari tempatnya ketika meningat tatapan mata tajam Naruto padanya. Gila memang, tapi Hinata menyukainya. Bibirnya tidak bisa berhenti menyunggingkan senyum hingga membuat sahabatnya heran.

“Lo abis makan apa Nat? Gak kesambet kunti lo kan?” tanya Sakura, dia memegang dahi Hinata yang terasa normal-normal saja.

Hinata menggeleng sambil tersenyum, “Gue punya pacar Ra.” ujarnya semangat rona wajahnya terlihat begitu cerah dan bahagia.

“Sekarang orang mana? Terus karakternya gimana? Gak bosen apa Nat gonta-ganti pacar mulu?” tanya Sakura heran. Pasalnya dia cukup tau bagaimana sepak terjang sahabatnya itu di dunia percintaan. Dia selalu saja gagal dalam menjalin hubungan hanya karena masalah sepele. Hinata tidak bisa mencintai kekasihnya. Itu saja, dan gadis itu pasti langsung meninggalkannya. Miris sekali, kadang Sakura ikut prihatin melihat para lelaki yang di campakan Hinata. Padahal bisa di bilang mantan kekasih Hinata itu rata-rata tampan dan juga mapan, tapi kenapa gadis itu masih saja berkelana mencari yang lain?

“Kali ini tidak, aku akan memperthankannya sampai titik darah penghabisan! Aku menyukainya Sakura! Demi Tuhan aku mencintai pemuda dingin itu.” ujarnya sambil menatap Sakura. Matanya berbinar-binar bahagia. Sakura tersenyum lebar lalu memeluk gadis itu erat.

Ahirnya Hinata akan memulai perjalanan cintanya secara serius, dia mencintai seorang pria itu adalah kemajuan yang luar biasa untuk anak pasif seperti Hinata. “Selamat, ahirnya. Kita bakal minum sampe pingsan nanti malam .” ujar Sakura semangat.

Kemajuan Hinata ini layak di rayakan, mereka harus merayakan dengan pesta kecil khusus mereka bedua. “Ya ayo minum sampai pingsan!!” pekik gadis itu semangat.

Sementara di tempat lain, Naruto tengah sibuk meneguk gelas demi gelas vodkanya di bar. Kepalnya pening luar biasa. Wajah gadis menyebalkan itu terus berkelebatan di matanya, tertanam permanen hingga rasanya Naruto ingin menghancurkan kepalanya sendiri.

Kenapa dia harus menerima ajakan pacaran gadis menyebalkan itu? Naruto baru menyesali keputusannya itu sekarng.

“Lo kenapa Nar?” tanya Sasuke yang hari ini pergi ke bar bersamanya. Pasalnya dia melihat gelagat Naruto begitu aneh, tidak biasanya pemuda itu jadi pediam dan hanya meneguk miuman. Biasanya dia akan mencemooh jalang-jalang yang mencoba menganggu mereka atau sekedar berkata kasar pada orang-orang mabuk yang mendekati mereka.

Naruto terlihat aneh malam ini, dia bahkan mengabaikan jalang yang menggelayuti tubuhnya. Sungguh ini kejaian langka!

“Gue punya pacar, anjing banget mau meledak kepala gue rasanya.” desah pemuda itu frustrasi. Sasuke hampir saja meledakkan tawanya melihat wajah frustrasi Naruto. Ini pertama kalinya Naruto memasang ekspresi seperti itu, sangat langka juga aneh.

“Emangnya apa salahnya? Lo juga punya beberapa mantan kan.” ujar Sasuke sambil meminum winenya.

Naruto mengangguk paham, “Iya masalahnya dia beda Sas. Dia masih umur dua puluh empat pikirannya masih kaya anak kecil dan nyebelin parah.” kesalnya.

“Kalau lo gak nyaman kenapa lo pacarin? Sering ngatain orang bego gak sadar sendirinya juga sama.” cibir Sasuke.

Naruto mendelik kesal lantas menendang tulang kering Sasuke. “Bacot bangsat!” dengus Naruto.

Sasuke tertawa miring, Naruto itu pemuda kasar dan pemarah yang tidak akan bisa menahan diri untuk tidak mengumpat. Membayangkan bagaimana wajah kesal Naruto ketika menghadapi kekasihnya yang katanya menyebalkan itu benar-benar membuat dia penasaran.

Cold Boyfriend | Namikaze Naruto✔️Where stories live. Discover now