Tama mengangguk, "Gapapa kok, gue ngerti" cetusnya membuat Gia tersenyum.
"Tama duluan aja, Gia mau ke toilet dulu sebentar" ujar Gia kemudian berbelok menuju toilet.
Gia memasuki bilik toilet, perut nya benar benar tidak enak sekarang. Mungkin karena kemarin Gia memakan makanan pedas.
Padahal biasa nya juga tidak seperti ini, Gia membuka tas nya dan mengambil minyak kayu putih disana.
Dia mengoleskan minyak kayu putih itu ke perut nya, setelah itu Gia kembali merapikan seragam nya.
Setelah merasa baikkan, Gia kembali melangkahkan kaki menuju kelas nya. Saat Gia masuk sudah ada Keysha dan temen teman nya disana.
"Darimana aja? kok lama?" tanya Keysha.
"Tadi mampir ke toilet dulu"
"Ayo kita di suruh ke lapangan" ajak Vio membuat kedua nya mengangguk.
"Males banget" keluh Gia.
"Jam segini aja matahari nya udah terik gini" celetuk Kina menatap jam tangan nya, hal itu di setujui Gia dan yang lain nya.
"Gue di barisan paling belakang ya" ujar Gia.
Mereka sudah tiba di lapangan, Gia mengambil posisi di belakang. Upacara pun akan segera dimulai, Gia membenarkan topi dan seragam nya.
"Hello Gia" sapa Mamat tersenyum manis. Gia menoleh dan ikut tersenyum.
"Kok tumben gak di depan?" tanya Gia.
"Males, lagi panas gini" ujar Dodo.
Gia mengangguk, dia lebih menurunkan topi nya menutupi muka nya yang sudah memerah.
Matahari nya tidak terlalu menyorot Gia, Gia mengangkat wajah nya. Rupanya Eza yang menghalangi itu.
"Udah gak panas kan?" tanya Eza membuat Gia tersenyum.
"Eza sosweet banget sih, Gia jadi tambah sayang" ujarnya tertawa sangat pelan, hal itu membuat Eza tersenyum.
"Mending lo kepinggir aja Gi" suruh Gio menatap ke belakang.
"Emang nya kenapa?"
"Muka lo pucet"
El ingin mengacungkan tangan nya, namun Gia tahan. "Gia baik baik aja. Jangan perlakuin Gia kayak gitu, Gia keliatan lemah banget" ujarnya.
"Emang nya apa masalah nya?" tanya Rido.
Belum sempat dibalas, mereka di tegur oleh salah satu guru yang tidak jauh dari sana.
"Ayo Gi kebelakang aja, gue temenin" ajak Keysha pelan.
Namun Gia tetap kekeuh menggeleng, "Gue gak papa Key, santai aja" ujarnya dengan tersenyum.
Gia memang tidak bisa terlalu lama di tempat panas, kulit nya akan memerah meskipun hanya sebentar.
"Lagian kenapa gak di lapangan indoor aja sih?" tanya El mengeluh.
"Ssttt"
Mereka berdiri disana sudah satu jam lama nya, upacara di tutup oleh doa bersama.
Wajah Gia dan Keysha sudah memerah karena panas. "Key ayo ke toilet dulu" ajak Gia.
Keysha mengangguk, kedua nya bergandengan tangan. Gia dan Keysha pergi untuk mencuci muka mereka.
"Huh lega banget" celetuk Gia menghembuskan napas nya lega.
"Ulangan pertama matematika wajib dulu kan?" tanya Gia membuat Keysha mengangguk.
"Iya, yuk ke kelas" ajak Keysha.
YOU ARE READING
BETWEEN US -S2- [On Going]
FanfictionSEQUEL PAINFUL -VIENT STORY SEASON 2- Genre: Fiksi, Fantasi, Action, dan Horror. Algia Narana Vient, gadis dengan sejuta pesona yang sukses membuat seorang badboy sekelas Ardito Wijaya takluk kepada nya. Gia mempunyai banyak keistimewaan, dia gadis...
🌵 T I G A 🌵
Start from the beginning
![BETWEEN US -S2- [On Going]](https://img.wattpad.com/cover/251222371-64-k370612.jpg)