🐥Kemarahan alam🐥

30.1K 2.2K 167
                                    

Hallo

Em... Kedatangan rei disini mau minta maaf sudah membuat kalian bingung dengan alur cerita ini.

Kenapa alurnya rei ganti karna alur kemarin terlalu lambat dan belum masuk masalah alena, alam dan sinta atau lebih singkatnya belum masuk masalah inti. Makanya rei ganti, rei juga ga mau terlalu banyak part takutnya kalian nanti males bacanya karna kebanyakan part.

Kalo kalian mau bisa baca di part 'awal dari masalah' nah dipart itu udah masuk konflik dan insya allah kalian ga bingung buat ngikutin alur masalah ini.

Sekali lagi maaf banget buat kalian bingung dengan alurnya dan maaf buat kalian ga srek dengan alur yang ini, dan please jangan tanya Kak alurnya diganti ya aku udah pernah bilang dipart sebelum-sebelumnya kalo alur aku ganti.

Makasih banyak yang sudah selalu setia membaca cerita aku^^ seneng baca komenan kalian, terasa seperti menjadi ironman. Hehehe:v

Dan makasih atas dukungan kalian^^

Selamat membaca:)

"Ada apa ini?" tanya alam yang kala memasuki mansionnya sudah disambut suara gaduh milik sinta dan citra.

Lio berlari kearah alam dan menubrukkan tubuhnya dikaki jenjang milik ayahnya, ello yang berada digendongan alam meminta ayahnya untuk menurunkan tubuhnya.

"Abang gapapa kan?" tanya ello menatap khawatir keadaan abangnya, tanpa disadari lio bahwa ello tengah meneliti tubuh abangnya memastikan kalo lio tak kenapa-napa.

Melihat alam datang sinta langsung mendekati alam mengapit tangan alam dan menyenderkan kepalanya dilengan pria dewasa tersebut. Sedangkan citra mendengus drama lagi pikirnya menatap wanita sinting yang kini memainkan peran sebagai perempuan yang tersakiti.

"Sayang, citra marahin aku" adunya dengan nada manjah-manjah gimana gitu, ampe mual dengernya.

Alam menatap citra seolah meminta penjelasan, karna tentu saja alam takkan percaya begitu saja dengan ucapan mantan istrinya ini atau lebih cocok dipanggil medusam? Bagaimana?

Citra menundukan kepalanya, gimana pun ia juga salah karna meladeni wanita dengan sifat setannya yang melekat indah pada diri perempuan itu. "Nyonya sinta membentak den lio tuan" ucap citra yang langsung mendapat pelototan maut dari sinta.

Mendengar ucapan citra lantas saja alam menyentak kasar tangan wanita ulat disampingnya, "Ohhh, udah mulai berani. Ingat dengan perjanjian kita sinta" desis alam mencoba untuk tidak mengeluarkan laharnya yang siap meledak.

"Kamu lebih percaya baby sister macam dia" tunjuk sinta tepat diwajah citra.

Tawa renyah alam terdengar menakutkan ditelinga empat orang yang tengah memperhatikan alam. "Tentu! Karna citra bukan rubah" sentak alam dengan wajah datarnya.

"Tapi bisa saja dia berubah jadi rubah licik, karna semua orang bisa berubah hanya karna obsesi mereka" balas sinta semakin membuat alam ingin mencekik leher wanita didepannya itu.

Mereka melupakan bocah kembar yang kini saling berpelukan sambil menatap ayah dan tante menor yang tengah bersitegang, panggilan lio menyadarkan alam bahwa tidak seharusnya ia meluapkan amarah didepan kedua anaknya. Bisa saja kedua anaknya menjadi takut akibat melihat kemarahannya.

"Citra bawa mereka kekamarnya" perintah alam dan citra langsung mematuhi perintah tersebut, memangnya dia siapa sampai tidak mematuhi perintah mutlak dari tuannya yang sialnya begitu berkuasa.

Setelah kepergian kedua anaknya alam segera membawa wanita yang sungguh sialannya adalah mantan istrinya mengapa dulu dirinya begitu bodoh memilih istri macam sinta. Ditariknya tangan sinta dengan kasar tanpa memperdulikan ringisan dan permohonan sinta untuk melepaskan cengkraman tersebut.

Bad girl and baby twinsWhere stories live. Discover now