🐥Pertemuan az dan lena🐥

113K 6.2K 41
                                    

Dipandang pintu bercat kayu itu dengan napas memburu dadanya dag.dig.dug takut jika ia salah tapi menurut instingnya bahwa si kembar memang berada didalam rumah sederhana didepannya ini.

Tok...

Tok...

Tok...

Ketukan yang ketiga terdengar suara dari dalam. "Iya sebentar" sepertinya pemilik suara berjenis kelamin perempuan.

Azam kembali merasakan bahwa jantungnya berdetak cepat kala pintu dibuka dari dalam dan memperlihatkan seorang gadis bertubuh mungil dengan pakaian rumahan dan rambut dicepol asal.

"Cari siapa?" tanyanya menatap azam dari atas hingga bawah.

Ah rasanya azam jatuh cinta melihat bola mata coklat hazel itu dan senyum pipit menghiasi wajah sang perempuan.

"Anu... Itu... Ish... Mau tanya apa benar ini rumahnya alena selina abraham?" tiba-tiba saja ia gugup dipandang dengan wajah sebegitu manisnya.

Perempuan manis itu tersenyum ramah, "Iya benar. Itu nama saya, ada apa ya om?"

What the hell. Apa kata dia om setua itu kah wajahnya hingga dipanggil om, tapi jika dipikir-pikir dirinya memang pantas dipanggil om ahk tapi kan dia masih muda. Batin azam menggerutu sebal.

Baru kali ini ada yang memanggilnya om selain dua kecebong nya alam. "Ekhem... Bisa saya bicara sama kamu?" tanya azam setelah mencoba menenangkan degub jantungnya.

Alena menggeser tubuhnya mempersilakan pria didepan-nya untuk masuk kerumah orang tuanya, "Oh tentu saja. Silakan masuk" langkah kaki azam berjalan memasuki rumah sederhana dengan interior yang mewah.

Jika dilihat dari depan, rumah ini biasa-biasa saja tapi siapa sangka bahwa didalamnya sungguh luar biasa. Azam menyukai setiap sudut rumah ini terlihat rapih dan penataan yang bagus.

Sesudah mempersilakan azam masuk alena permisi sebentar untuk mengambilkan minum untuk tamunya, "Diminum om" kata alena menaruh secangkir teh manis didepan azam lalu memduduki bangku disebrang azam.

"Jangan panggil om saya masih muda kok, ya walaupun umur tidak bisa dirubah" alena tersenyum canggung, jangan salahkan dirinya yang memanggil pria tersebut dengan sebutan om. Toh memang wajahnya memperlihatkan pria matang ya walaupun tidak dipungkiri bahwa parasnya begitu rupawan.

Alena nampak menggaruk belakang kepalanya, bingung mau manggil pria tersebut apa. "Panggil mas atau aa juga boleh" ujar azam dengan kerlingan genitnya, alena memutar kedua bola matanya malas.

"Maap maap aja nih ya om, kita ga pernah kenal sebelumnya jadi lebih baik om ga usah minta yang aneh-aneh masih untung lena panggil om dari pada bapak" ucap alena ketus.

Azam meringis kecil mendapatkan jawaban ketus dari wanita didepannya, "Oke-oke kalo gitu panggil saya sesuka kamu aja" azam menyerah tidak ingin kedatangan nya yang baik-baik ini berubah menjadi perseteruan antara dirinya dan cewe didepannya.

Azam hampir saja melupakan kedatangannya kesini, abisnya wajah manis nan cantik itu berhasil membuatnya lupa akan tujuannya. "Ah! Hampir aja saya melupakan tujuan saya datang kesini! Em... Saya disini mencari dua bocah kunyuk bernama Allano kellio erlangga dan alano keylio erlangga"

Alena menatap pria didepannya dengan pandangan menyelidik ada apa laki-laki itu mencari kedua anak kembarnya. Atau jangan-jangan lelaki didepannya ini penculik tapi jika dilihat pakaiannya tidak seperti penculik tapi bisa aja kan om itu menyamar.

Tanpa azam duga perempuan didepannya sudah berteriak kencang menunduh dirinya penculik. "MANG DADANG TOLONGIN ALENA!! DISINI ADA YANG MAU NYULIK TWINS" teriak alena kencang dengan begiu hebohnya.

Bad girl and baby twinsWhere stories live. Discover now