🐥Lupain!🐥

82.9K 4.1K 154
                                    

Hallo
Em... Sebelumnya maaf ga pernah up dan malah menghapus beberapa chapter, maaf ya^^ oia beberapa alur aku ganti dan maaf jika membuat kalian bingung dengan alurnya, kalo pun ga mau dibaca dari chapter 8 gapapa aku ga maksa kok dan ini kesalahan ku juga kenapa diubah alurnya.

Aku merasa alur kemarin tuh terlalu lambat jadinya memutuskan untuk diubah alurnya, jadi jika membuat kalian bingung mohon dimaafkan 🙏

Terimakasih sudah menunggu cerita ku, dan beberapa chapter yang aku ganti juga lebih banyak ketikannya dari pada chapter yang lalu.

Banyak-banyak terimakasih untuk kalian yang sudah mau menunggu cerita aku>.<

🍤🍤🍤

Seharian penuh alena menghabiskan waktu ditaman rumah sakit ditemani oleh anak-anak imut yang begitu semangat melawan penyakit mereka, bahkan alena dibikin takjub oleh rekan yang berkenalan lenih dulu dari alena. Laki-laki kecil itu memiliki penyakit yang begitu ganas bisa saja penyakit tersebut merenggut nyawa rekan dengan paksa.

Dan tepat setelah infushnya abis alena diperbolehkan pulang, barang-barang yang dibawa oleh jessy dan anya sudah dimasuk-kan kedalam tas. Hari ini abi tidak bisa mendampinginya pulang dan alena malah bersyukur manusia menyebalkan itu tidak datang untuk kepulangan-nya.

Alena memandang seluruh sudut ruangan yang menjadi tempat singgahnya selama enam hari ini, dalam hati ia tidak akan pernah mau kembali keruangan yang dipenuhi bau obat-obatan ini.

"Jess, nya' yuk pulang. Jangan lama-lama disini nanti gue kena sakit lagi" ajak alena dengan berujar ngaco, jessy menggeleng kadang pikiran alena tuh memang terlalu ngaco.

Anya menggandeng lengan alena sedangkan jessy membawa tas yang berisi pakaian alena, ketiganya berjalan beriringan dengan diselingi canda tawa. Sampai alena menghentikan langkahnya kala melihat rekan yang tengah menatapnya.

"Hallo ekan" sapa alena riang ia juga melambaikan tangan.

Tentu saja sapaan alena dibalas tak-kalah riang dari ekan, "Hallo kak lena" sapanya memamerkan gigi-gigi kecil yang terlihat rapih.

"Kaka mau kemana?" tanya rekan memperhatikan alena serta kedua sahabatnya.

Tangan alena mengelus puncak kepala rekan membuat bocah itu menutup matanya menikmati sentuhan alena, "Kaka mau pulang, kan kaka udah sehat" jawab alena. Senyum manis rekan memudar mengetahui alena akan pulang membuat semangat dimatanya meredup.

"Kenapa ga lebih lama disini?" tanya rekan seakan-akan tidak rela jika alena harus meninggalkan rumah sakit.

"Kaka kan udah sembuh harus pulang dong, nanti kalo kelamaan disini kaka sakit lagi ga bisa beliin kamu coklat" jelas alena memberi pengertian pada bocah kecil ini.

Ahhhh... Alena jadi merindukan twins bagaimana kabar dua bocah kembar itu apakah makan mereka teratur, apakah twins merindukan dirinya seperti ia merindukan twins.

Sejak kejadian dimana alam mengambil kehormatan-nya alena tidak lagi muncul ia menghilang layaknya ditelan bumi belum lagi kata-kata alam yang memintanya untuk meminum obat pencegah kehamilan semakin membuat alena yakin untuk tidak muncul dihadapan alam lagi.

"Len yuk pulang" ajak anya melihat keterdiaman alena.

Seakan tertarik kembali alena menyunggingkan senyum lebarnya lalu memberikan kecupan didahi milik rekan.

"Kaka pulang ya, nanti kaka balik jenguk kamu lagi" rekan mengangguk semangat menantikan alena akan menjenguknya kembali membuat semangat itu muncul.

"Janji ya kak" alena mengangguk dan kembali mendaratkan kecupan singkat didahi pria kecil itu.

Usai berpamitan pada rekan alena serta kedua sahabatnya melangkahkan kaki meninggalkan ruangan rekan. Ketiganya memasuki mobil milik anya yang memang sengaja dibawa perempuan itu, tentu saja dengan ketentuan yang harus anya patuhi jika ingin membawa mobil.

Bad girl and baby twinsWhere stories live. Discover now