17. rumpang [2]

89 17 0
                                    

-;Elena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-;Elena.

Beberapa kali aku masih sering bertukar pesan dengan Kenzo walau kami sudah putus walau kadang Kenzo lama membalas pesan ku dan dia mulai cuek.

Aku benar-benar tidak siap dengan perpisahan ini.

Aku benar-benar tidak ahli menyambut kepergian mu Zo, tidak pernah.

Kenzo, bagaimana kabarmu? Sudah bahagiakah? Bagaimana perasaanmu setelah pergi? Jika kamu ingin tahu, aku masih tidak baik, perpisahan ini tidak pernah meninggalkan aku dalam kondisi baik.

Hari-hariku masih saja hitam berbalut abu-abu. Aku masih terjebak dalam ilusi bahwa kamu masih berusaha untuk menghubungiku. Dan akupun masih berjuang untuk percaya bahwa aku harus mensyukuri segala jejak yang masih tertinggal dari kenang buruk di masa lalu. Kamu yang bukan takdirku sengaja dijauhkan Tuhan dariku.

Seharusnya aku sudah berdamai dengan diriku sejak hari ketujuh. Seharusnya puluhan hari ini aku sudah sembuh. Tapi aku masih memilih untuk merasa marah akan pilihanku menerimamu setelah sudah dari awal aku tegaskan hatiku tak siap menerima tamu. Aku masih belum selesai dengan diriku.

Konsistensimu, segala atensimu, mencuri ibaku, Kenzo. Kuberikan kamu empat kali kesempatan untuk membuktikan katamu. Dan kamu gagal, dari segala kemungkinan yang ada, kamu malah memilih menjadi luka yang sembilu.

Kamu memilih mengakhirinya dengan alasan tanpa logika. Harga diri yang melekat atas namaku sepertinya sudah kulumat habis tanpa sisa untuk memastikan kamu tetap ada. Namun tak pernah sedikit pun ada rasa bersalah di matamu yang pernah berkata sangat menyayangi aku setelahnya.

Kamu hanya pandai merayu, tapi tak pandai untuk bertahan selama yang kumau.

Aku bukanlah perempuan yang hebat, parasku tak semenawan wanita lain yang pernah kau lihat.

Pribadiku pun banyak yang rusak, namun perasaan ini terus menyeruak.

Hari berganti, musim kembali bergilir namun perasaan ini belum benar-benar selesai. Perasaan ini tak kunjung mati, perasaan ini tak kunjung hilang.

Mungkin juga ini karena dirimu yang sudah terlalu dalam masuk kedalam hidupku.

Orang bilang jika aku terus berusaha dan berdoa maka mimpiku akan terwujud. Tapi kali ini tidak, kamu tetap pergi, menyisakan hati yang kini tak tau harus menghadapi kehidupan seperti apa.

Dan beberapa orang lupa bahwa mimpipun ada bagian buruknya. Mimpi terburukku adalah engkau yang beranjak pergi.

Bagai meja berkaki empat kehilangan salah satu bagian kakinya. Diriku rumpang, nampak kuat namun salah sentuh sedikit, aku jatuh.

Aku yang tak ahli dalam banyak hal, aku yang tak ahli dalam melupakan, aku yang tak ahli dalam mengikhlaskan.

Aku yang tak ahli membuang perasaan ini.

HOME | Siyeon Side ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang