2. mulai saling menyakiti

388 45 2
                                    

Dia aja pergi meninggalkan jejak, masa kalian engga?

Dia aja pergi meninggalkan jejak, masa kalian engga?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---
-;Elena

Aku dan Kenzo memang berpisah dari kelas sepuluh, namun dikarenakan acara bukber, aku dan Kenzo kembali berteman.

Harus aku akui bahwa terkadang rasa rindu terhadap Kenzo masih menghampiriku.

Malam itu, Agan sedang sibuk dengan urusan OSIS nya, aku yang sedang mendengarkan lagu tiba-tiba kepikiran dengan Kenzo. Aku coba membuka WhatsApp ku, ku cari kontak Kenzo.

Dia online.

Elena: Zo

Kenzo: oit

Elena: sibuk ya?

Kenzo: kenape

Elena: boleh call ngga?:(

Kenzo: napa?

Kenzo: jangan bilang karena kangen

Elena: :(((((((((

Kenzo: boleh

Elena: elu dong yang call duluan hehe

Kenzo: kan elu yang kangen

Elena: :((((

Kenzo: yaudeh

Kenzo meneleponku, aku senang bukan main. Tapi tembok itu tetap kokoh berdiri.

"Halo" Suara Kenzo dari ujung sana, suara yang sudah lama tidak aku dengar melalui telpon.

"Hnn" sahut ku

"Ape"

"Hehe, lu lagi kosong?"

"Iya"

"Ibu negara mana?" Kalian pasti tau siapa yang aku maksud, iya perempuannya.

"Ada, lu kenape kok tiba tiba kangen"

Mendengarnya dilang ibu negaranya ada, aku menyadari sesuatu kalau dia sudah masuk kerumah perempuan itu, I mean, dia benar-benar sudah tidak menginginkan aku.

"Hm ga tau, tadi tiba-tiba lagi denger lagu terus kangen"

"Makanya jangan dengerin lagu"

"Dih"

"Hahahahaha"

"Kok tumben lu mau call sama gua, lagi berantem yaaa"

"Kaga, hahaha. Yaudeh besok besok gua ga mau call lagi"

"MASA BEGITU?!"

"HAHAHAHA"

"Eh gua gabut banget dong, sepi euy"

"Halah boong, masa iya elu sepi. Pasti banyak cowo kan lu"

"Iya tapi suami suami aku lagi pada sibuxxx, makanya aku menghubungi mantan suami HAHA"

"Iya dah yang suaminya banyak"

Aku bicara cukup lama dengan Kenzo, mungkin sekitar 30 menit lebih. Aku menceritakan beberapa kisah yang aku lalui tanpa dia dan sesekali meledekinya yang terdengar suara getar keybordnya ketika membalas pesan si ibu negara.

Hingga akhirnya Kenzo memutuskan sambungan telpon. Aku coba untuk menghubunginya lagi, tapi dia sedang berada di panggilan lain. Dia sedang menelepon ibu negara, gantian mungkin, haha.

Aku kembali menjalani hariku seperti biasa.

Sampai disaat photoshoot untuk Buku Tahunan Sekolah tiba. Hari ini adalah hari pemotretan kelasnya Agan. Tentu saja Agan sibuk dari pagi, karena kebetulan ia membawa mobilnya untuk jadi tumpangan bagi yang lain.

Aku yang cukup bosan, mulai chat semua orang yang ada di kontakku, termasuk Kenzo.

Iya, aku secaper itu.

Agak terkejut dengan respon Kenzo yang bisa dibilang cukup baik. Menanyakan beberapa hal dan menceritakan sedikit dari kehidupan masing-masing.

Malam tiba, aku masih ingat betul sekitar jam tujuh malam kedua orang tuaku mulai percekcokan mereka, yang bisa dibilang setiap hari sebenarnya. Namun malam ini sungguh buruk. Jika disaat-saat seperti ini datang, yang aku ingin kan hanya pergi keluar dari rumah.

Aku coba menghubungi Agan, apakah dia sudah pulang tau belum dan ternyata ia masih dalam perjalanan. Aku bilang padanya bahwa aku ingin pergi keluar, dan Agan mau menemani tetapi aku harua menunggu Agan.

Tiga puluh menit aku menunggu Agan, sambil ditemani chatting dengan Kenzo. Agan mengabari ia sudah sampai di Gapura komplek rumahku. Aku buru-buru keluar untuk menemui Agan. Dia sangat baik.

Membukakan aku pintu mobilnya, mungkin karena ini first time kami jalan dengan mobil makanya Agan seperti itu, karena setelah hari itu kami jalan Agan tidak membukakan aku pintu lagi, yaaa bukan masalah.

Di jalan Agan banyak bercerita tentang hari ini, bagaimana serunya sesi pemotretan dan mampirnya dia dan temannya ke IKEA hanya untuk menumpang minum.

Handphone ku masih terus bergetar menandakan ada pesan yang masuk. Dari Kenzo. Sesekali aku membalas pesannya. Karena aku dan Agan bingung mau kemana, kami mampir ke drive thru MCD.

Memesan minuman, dan kembali jalan. Cola malam itu rasanya sungguh enak 1000 kali lipat. Aku bisa melepas beban ku sedikit. Kemudia Agan memberhentikan mobilnya dipinggir jalanan. Kami banyak mengobrol didalam mobil, ku taruh handphone ku di atas dashboard mobilnya Agan.

Ternyata benar, terkadang kita butuh bahu tambahan untuk sekedar menenangkan pikiran, dan aku menggunakan bahu Agan malam itu.

Iseng, aku meminta izin Agan untuk mengechek handphonenya. Aku menemukan chat Agan dengan Shasa Shusua. Aku baca chatnya dan aku menemukan sesuatu. Agan ternyata oernah jalan dengan Shasa tanpa sepengetahuan ku, ketika awal Agan dekat dengan ku.

Jujur aku marah, tapi disitu aku terlalu malas membahasnya dan meributkannya. Jadi ku pendam marahku.

Sekitar setengah sebelas malam, Agan mengantarku pulang. Dalam perjalanan pulang aku sempat menggerutu, aku bilang padanya bahwa aku masih kangen. Dan Agan bilang "masih ada besok, Na"

Sesampainya mengantarku, aku memeluk Agan sekilas dan ia membalasnya. Aku turun dari mobil dan berjalan ke rumah.

Sambil jalan aku memeriksa handphone ku dan ada beberapa pesan curhatan dari Kenzo.

Elena: sbb ya Zo, abis jalan gua tadi

Kenzo: iye, jalan sama sape lu

Elena: temen

Kalau kalian menganggap aku berbohong pada sesi ini, maaf tapi aku tidak berbohong. Status Agan masihlah temanku, teman dekat.

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

Duh, jadi mau MCD.

HOME | Siyeon Side ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang