10. dimulai lagi ya

110 20 0
                                    

-;Elena

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

-;Elena.

Kini aku memandangi punggung itu, punggung yang selalu aku sukai.

Kenzo sedang memesan tiket nonton kami, nonton kedua kami.

Aku mulai berdamai dengan Rossane, dan juga Agan. Kini ku fokuskan perhatianku pada rumah ternyamanku, Kenzo.

Kenzo tidak pernah berjanji apa-apa padaku, dia hanya bilang bahwa dia ingin berusaha untuk terus bersamaku.

Kenzo datang menghapiriku "eh pipis dulu yuk" ajaknya.

"Ayuk, oh iya Zo, Ara masih chat kamu?"

"Masih"

Jangan tanya perasaanku seperti apa. Kenzo belum memberitahu pada Ara bahwa sekarang dia milikku.

Melihat raut wajahku yang tidak begitu baik aku rasa Kenzo mengerti.

"Tapi aku cuek balesnya... tenang aja Elena" dia memelukku sekilas

Laki-laki ini selalu berhasil membuat ku memiliki alasan untuk memaafkan setiap kesalahannya.

"Lagipula ga lama lagi kan aku PKL, ga ketemu dia deh, tiga bulan hehe"

Aku menengok ke arah Kenzo "beneran?"

"Yap" Kenzo tersenyum.

-)(-

Selesai menonton Kenzo mengajakku untuk menikmati angin malam lagi, kegiatan yang sangat menyenangkan.

"Na, aku kan balikan sama mantan cuma sama kamu doang. Sama yang lain ma mana pernah aku balikan balikan" kata Kenzo sembari memandangiku di kaca sepion motornya

"Iya aku tau, hebatkan aku, kamu ga usah ninggalin aku lagi ya" jawabku membalas pandanganya.

"Iya Naa, aku ga mau nyakitin kamu lagi"

Mata itu, tidak ada kebohongan ataupun keraguan didalamnya. Mata coklat itu memandangku dengan tulus, sebegitu tulusnya.

Perlu diketahui bahwa Kenzo adalah adik kelasku di SMP. Ketika aku mengenalnya, aku berada di kelas delapan. Selama ini aku mengenalnya, memang aku tidak pernah mendengar dirinya balikan dengan mantannya.

Hanya aku, satu-satunya tempat dia pulang saat ini.

Kenzo bukan laki-laki yang sangat pintar, bukan laki-laki yang sangat tampan, bukan juga laki-laki dengan kekayaan harta. Namun bagi ku, dia cukup. Aku bersyukur memilikinya.

Sebagai kekuatan, tempat mengadu ke dua, tempat aku meluapkan segala emosiku, tempat aku bertingkah menjadi diriku yang sebenarnya.

"Na tadi aku kasih unjuk foto kamu ke Endar"

Endar adalah teman dekatnya di sekolah.

"Loh ngapain?"

"Iya aku bilang ke dia gini, nih Ndar liat dia rumahku"

HOME | Siyeon Side ✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon