Duta dan Kelemahannya

826 129 63
                                    

Ada yang kangen??

Part yg ini masij tentang Duta dan Nabila, buat yg kangen sama Samkol bisa ke ig aku post chat mereka disana.

UwU


💙🧡


Sampai hari ini yang namanya Duta Nicholas Atmajaya masih belum mengerti kenapa ia dilabeli sebagai Duta fakboi oleh teman-temannya.

Mereka bilang Duta suka kelewat sweet sama banyak cewe sampai mereka baper dibuatnya. Tapi Duta nggak ngerti apa yang salah dari bersikap manis ke semua cewe? Menjadi baper atau nggak bukannya itu tergantung dari masing-masing orang menanggapi perlakuan Duta ya?

Padahal sudah dengan jelas Duta menunjukkan bahwa cara Duta memperlakukan perempuan yang ia suka nggak hanya dengan oerlakuan manis. Duta suka terang-terangan. Bilang suka, kemudian melalukan pedekate. Jelas kan? Kalau Duta nggak pernah bilang suka sama mereka, harusnya mereka paham sifat Duta itu emang pure manis, bukan karena sedang menebar pesona atau memberi harapan palsu

Cowo itu menghela napas panjang saat melihat gerombolan teman-temannya berjalan ke arah tempat Duduk. Duta tengah di parkiran sehabis pulang sekolah. Di bangku panjang bawah pohon ketapang yang menjadi peneduh tempat itu.

"Dut, yang namanya Lia bukannya gebetan Lo ya?" Tanya Alif yang begitu sampai langsung mengambil tempat duduk tepat disebelah Duta, disusul Mark disampingnya, dan Bayu yang duduk di salah satu motor di depan mereka. Alif merangkul cowo yang keliatan gerah banget sama kehadiran teman-temannya itu.

Duta melirik, sebelah alisnya terangkat tanda bingung.

"Kenapa? Lo suka?" Tembaknya langsung.

"Anjrit kaga!" Umpat Alif dengan muka kagetnya.

"Nggak ada sejarahnya gue nikung teman," protesnya.

"Lah lo mah bukannya nggak mau nikung, tapi nggak bisa nikung. Duta fakboi ini," ledek Bayu yang lagi narsis melihat pantulan dirinya di spion motor orang.

Duta melengos, tersenyum malas pada temannya itu. Siapa yang fakboi sih?

"Emang kenapa Lif lo nanyain soal Lia?" Mark yang semula anteng di pinggiran bangku ikut menyela.

"Emang lo tadi nggak lihat dia sama cowo? Itu.. si penyiar," seru Alif masih dalam mode hebohnya.

Duta disebelahnya hanya mengkerutkan kening dengan wajah pura-pura tak peduli.

"Teman kali?" Tebak Mark.

"Teman tapi.... gandengan ?" Alif menegakkan tubuh, tangannya mengikuti dua orang yang baru saja keluar dari gedung sekolah mereka. Berjalan berdampingan menuju parkiran mobil yang terletak jauh disisi kanan.

Semua kompak menoleh, terperangah menatap keduanya.

"Kagak gandengan anjir !" Seru Bayu geram sendiri. Kalau ada benda apa saja di tangan Bayu, mungkin benda itu sudah melayang dengan indahnya ke arah Alif.

"Dempet tapi," bela Alif.

"Biasa aja ah," Mark menengahi, diam-diam mencuri tatap pada Duta yang meski tampak tak mau tahu, matanya nggak lepas menatapi dua orang yang kini tengah mamasuki mobil itu.

"Lepas aja Ta, masih ada Abil ini," usul Bayu yang kini pindah posisi jadi ke sebelah kanan Duta. Duduk diatas sandaran bangku seperti monyet lepas.

"Gampang bener pindah-pindah hati," yang paling benar diatara semuanya menyela tak terima.

"Ya habis? Gue baru kali ini lihat duta dicuekin gebetan, buktinya tuh dia pulang sama si penyiar,"

Blue OrangeadeWhere stories live. Discover now