Meet Nicholia

1K 188 32
                                    

Anak Monyet
Ya allah liaaaaa
masih marah aja lo
sama gue

Liaaaa

Liaaaa

Atulah jawab aing :(

Liaaaaaaa

Nanti gantian dilan yg
marah liaaa

Bacot

Gusah ngechat gue lg
gue gamau temenan
sama lo

Astaghfirulah nyebut
mane teh..

Ntar siapa yang nganter
jemput lo sekolah?

Bukan gue sih emang kn lo
bawa motor sendiri.

Tapi ntar siapa yg mau
dengerin curhatan lo soal
kak duta?

Gue liaaa cuma gue.

Gue ga butuh ya temen yg
bikin temennya sendiri
malu .

Lo gatau apa gimana malunya
gue di depan anak broadcast?

Udah gue bilang gausah
aneh-aneh.

Benci gue sama lo.

.

Lia melempar ponselnya pada sisi lain tempat tidur. Males. Males banget sama teman cowonya Syauqi yang sukses bikin dia malu setengah mati kemarin.

Belum lagi soal kak Duta yang ia temui tepat setelah Lia keluar dari ruangan radio kemarin.

"Eh, kamu Nicholia'kan? Yang kirim pesan? Hehehe kenapa?"

"Ngg... nggak kak, anu... itu temenku ngerjain aku,"

Untung ini kak Duta. Cowo yang nggak pernah ambil pusing sama keisengan adik kelasnya. Kak Duta malah ketawa enteng tanpa masalah menanggapi insiden radio kemarin itu.

"Hahahah, iseng temenmu, eh btw nama kita mirip ya,"  katanya, kemudian tersenyum manis sambil menatap ramah ke arah Lia.

Berhasil buat pipi Lia jadi bersemu kemerahan bahkan sampai sekarang setiap kali Lia ngebayangin kejadian itu, dia jadi malu-malu sendiri. Lia meraih bantal yang semula di kepalanya jadi menutupi sebagian mukanya, kemudian malah menjerit gregetan disana.

"Adeeek," seru sebuah suara bertepatan dengan pintu kamar Lia yang terbuka. Membuat Lia langsung terduduk menegak dengan sebagian rambut menutupi mukanya.

"Ngapain iih kamu kaya nggak punya kehidupan aja seharian di kamar?"

Lia memberengut, menatap tak suka pada mamanya yang tengah berdiri diambang pintu,
"Mama tuh kalo masuk ketok pintu dulu kenapa siih," gerutu Lia tidak menjawab pertanyaan mamanya. Tangannya meraih ikat rambut di nakas samping tempat tidur untuk mengikat rambut panjangnya yang terurai

"Kenapa mama harus ketok pintu?" Tanya mama Lia retorik.

"Karena ini kamar Lia," jawabnya kebawa kesal. Kegiatan ngehayalin kak Duta jadi buyar gitu aja.

"Tapi kan ini rumah mama, kamu tinggal di rumah mama," jawab mamanya bikin Lia terdiam kalah telak.

"Issh, terus urusan mama masuk kamar aku tuh ngapain?"

"Dih jutek banget kamu, pantes jomblo," cibir mamanya.

"Tuh di depan ada Syauqi dari tadi nungguin. Mama suruh samperin kamu ke kamar dia bilang takut kamu marahin. Kenapa sih dek? Galak banget kamu kaya bulldog?"

Blue OrangeadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang