"Aku biru kamu oren"
"Kenapa lo milih warna biru?"
"Karna aku samudra, samudra biru,"
"Terus gue? Kok oren?"
"Karena kamu kecut, kerjaanya marah-marah mulu,"
Katanya seseorang yang bertolak belakang dengan kita dihadirkan untuk saling melengkapi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
H
eheheheh gasengaja keedit 🤭🤭🤭
Lia nyaris saja melempar ponselnya saat Samudra mengirim editan fotonya yang demi apapun bikin Lia ingin mengumpat.
Tadi, setelah kejadian tidak mengenakkan itu, Lia menelepon Syauqi untuk mengantarnya pulang. Mendengar permintaan Lia, Syauqi langsung bergegas menghampiri Lia dengan paniknya. Cowo itu mikir Lia tiba-tiba sakit atau semacamnya sampai ia bahkan mengajak Duta dan beberapa orang anak basket kalau-kalau dibutuhkan pertolongan.
Dia itu lebay banget nggak sih?
Keadaan langsung rusuh saat rombongan Syauqi sampai di parkiran. Apalagi setelah Syauqi tahu kejadian sebenarnya, cowo itu nyaris saja menghajar bapak-bapak pengantar galon itu kalau Duta tidak lebih dulu menahan. Itu pertama kalinya Lia liat Syauqi semarah dan seserius itu. Itu juga yang membuat Lia berpikir bahwa Syauqi benar-benar care sebagai seorang teman.
"Mau gue pesenin sate madura nggak?" Tanya Syauqi yang tengah duduk di depan meja belajar Lia.
Cowo itu masih di rumah Lia sejak pulang sekolah tadi dengan alasan, mau jagain Lia. Padahal di rumah ada bang Bernard yang badannya segede KingKong dan lebih efektif kalau urusan jaga menjaga dibanding Syauqi.
Emang dianya aja yg males pulang kerumah karena nggak suka direcokin ponakan-ponakannya yang lagi berkunjung.
"Nggak. Gue kalo lagi stress, pengennya makan orang," jawab Lia dengan sewotnya.
