17 : Slip of Tongue

1.5K 186 192
                                    

***

"Maybe there's only a dark road up ahead. But you still have to believe and keep going. Believe that the stars will light your path, even a little bit."

- Miyazono Kaori, Your Lie in April -

***

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Hal yang pertama kali Kiara rasakan adalah sebuah sentuhan hangat di kepalanya sebelum ia membuka kelopak matanya dengan perlahan. Kiara mengerjapkan matanya sesaat karena silau cahaya yang jatuh tepat pada retina matanya.

Ia menggerakkan sebelah tangannya yang tidak terasa berat untuk menghalau sinar itu sebelum ia menolehkan kepalanya ke samping. Bersamaan dengan itu, lensa matanya bertubrukan dengan lensa mata lain yang menatapnya dengan pandangan terkejut. Dokter Hiro? Kenapa dia ada di sini?

"Ra, kamu udah sadar? Tunggu sebentar saya ambilkan minum dulu."

Pandangan Kiara mengikuti punggung pria tersebut yang saat ini sedang mengambil segelas air dari galon yang berada di atas meja. Kiara menatapnya dengan sayu, pupil matanya masih berusaha untuk menyesuaikan intensitas cahaya di dalam ruangan itu. Pria itu pun berbalik sambil membawa gelas yang berisi air mineral, lalu ia memberikan gelas itu pada Kiara.

"Minum dulu, pelan-pelan."

Hiro membantu Kiara untuk duduk di atas kasur rumah sakit dengan melingkari tangannya di belakang punggung gadis itu. Kiara meneguk air mineral dengan perlahan. Setelah itu Hiro membantu gadis itu untuk berbaring di atas kasur dan menaruh kembali gelas itu di tempatnya semula.

Hiro menatap Kiara yang saat ini sedang memandangi atap ruangan itu dengan pandangan kosong. Tanpa sadar, Hiro kembali meraih tangan Kiara di dalam genggamannya sembari memastikan apakah keadaan gadis itu sudah baik-baik saja.

"Dok, liat anak kucing yang saya bawa gak?"

Hiro menautkan kedua alisnya bingung, "anak kucing apa maksud kamu?"

"Dokter Haikal..." ucap Kiara ketika ia mengingat orang terakhir yang ia lihat sebelum kesadarannya hilang. Lalu ia mengalihkan pandangannya pada Hiro, raut wajah pria itu tak bisa dibaca.

"Kamu istirahat aja ya, gak usah mikirin apa-apa dulu. Nanti saya tanyakan Dokter Haikal tentang anak kucing itu."

Hiro mencoba memahami apa yang dimaksud Kiara, karena mungkin saja Haikal yang mengetahui tentang anak kucing yang dimaksud oleh gadis itu.

"Dok..."

Hiro berdecak pelan. "Apa lagi? Kan udah saya bilang kamu istira-"

"Tangan saya kesemutan, Dok." Sambung Kiara sambil melirik sebelah tangannya yang sedang berada dalam genggaman hangat pria itu. Dia memang merasa nyaman, tapi bagaimana pun yang namanya kesemutan tidak bisa ditahan.

Gone With The WindWhere stories live. Discover now