32: Truth Be Told

1.2K 159 220
                                    

***
If we go down the rabbit hole of our unconsciousness and try to unravel the knotty points of our life story we may encounter a bunch of hidden niceties or emotional stowaways. Forgotten details in the windmill of our mind may daintily reveal, where things might have gone wrong.

— Erik Pevernagie —

***

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Hidup ini penuh dengan misteri. Apa yang selama ini kita yakini sebagai sebuah kebenaran, belum tentu sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi. Kita tak akan pernah tau apa yang akan kita alami pada detik-detik yang sedang menanti kita di depan sana. Tidak ada satupun manusia yang dapat mengetahui takdir apa yang telah ditetapkan dalam kehidupan mereka.

Tapi semua manusia mempunyai pilihan.

Saat manusia diberikan kesempatan untuk mengubah takdir dalam hidupnya, semua itu dimulai dari menentukan pilihan.

Take it or leave it.

Pilihan pada umumnya didasari oleh pertimbangan yang matang atas hal apa yang memberikan dampak terbaik di masa yang akan datang. Apa yang ingin kita tuai di masa depan, harus kita tanam mulai hari ini. Apa yang ingin kita dapatkan di kemudian hari, dimulai dari usaha yang kita lakukan saat ini.

Hal itulah sekiranya yang dipikirkan oleh Kiara saat ia memutuskan untuk kembali. Kiara memilih untuk menghadapi mimpi buruknya agar suatu hari nanti ia tak perlu lagi dibayangi oleh mimpi-mimpi buruk itu. Semua ini ia lakukan semata-mata agar ia bisa hidup dengan lebih tenang di kemudian hari. Toh, dengan terus menerus lari dari masalah tidak akan membuat masalah itu lenyap dengan sendirinya.

Ya, Kiara melakukan ini semua untuk dirinya sendiri, untuk kebahagiaannya, untuk masa depannya, dan terutama untuk orang yang dicintainya, yaitu Hiro Delvino.

Beberapa menit yang lalu, Kiara baru saja melangkahkan kakinya di negara tempat kelahirannya. Setelah pesawatnya mengalami delay selama sejam lebih, akhirnya Kiara baru tiba di Bandara Soekarno Hatta pada pukul empat sore.

Kiara pun mengecek ponselnya untuk mengetahui keberadaan kakaknya yang berencana akan menjemputnya. Kiara memang belum bilang siapapun mengenai kepulangannya, kecuali pada Kak Dera. Karena sebenarnya ia masih belum siap untuk bertemu dengan orang lain.

Berhubung besok adalah hari libur, Kiara ingin berkunjung untuk menemui Hiro di rumah pria tersebut. Tak perlu disangkal lagi bahwa kini ia begitu merindukan pria itu. Pria yang sudah sebulan ini berada jauh darinya, namun selalu berada dalam pikirannya.

Kiara ingin meluruskan segala permasalahan di antara mereka berdua, sekaligus memberitahu apa saja yang terjadi padanya selama sebulan belakangan ini.

Gone With The WindWhere stories live. Discover now