What would happen if you fall in love with the right person at the wrong time?
How does it feel when you have to let go of someone that you love for their own happiness?
a story about two people who can't help but fall in love, when circumstances ar...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
•••
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
•••
"Astaga ... rambut papa jangan ditarik terus dong, Varo!" Hiro memprotes ulah makhluk bertubuh mungil yang kini sedang menarik rambutnya dengan sepenuh hati sampai pria itu meringis kesakitan. Namun bukannya melepas cengkramannya, si jagoan kecil itu justru makin semangat menarik surai legam ayahnya dengan wajah tanpa dosa.
"Aww!"
Semakin Hiro menderita, maka makin kuat pula tarikan di kepalanya hingga pria itu dengan sangat terpaksa harus menjepit hidung putranya, sampai si bocah mungil itu akhirnya melepaskan cengkraman tangannya karena ingin menyingkirkan tangan sang ayah dari hidungnya.
"Ba-ba-ba!"
"Adaaaw!" Hiro pun kembali memekik kesakitan begitu si induk semang dari bayi yang kini sedang ia beri pelajaran tiba-tiba datang dan langsung memukul kepalanya menggunakan rolling pin berbahan kayu yang ia pegang. Dan seketika itu juga Hiro segera menarik tangannya dari hidung si monster kecil di hadapannya untuk mengusap bagian kepalanya yang terasa ngilu.
Kiara menatap suaminya dengan wajah sangar bak induk singa kelaparan yang sedang mencari mangsanya. "Kamu itu ya, aku suruh jagain Kairo sebentar aja udah bikin heboh kaya orang tawuran."
Hiro yang merasa tidak terima karena sudah diomeli istrinya pun berusaha untuk membela dirinya. "Dia duluan yang jambak rambut aku, Ra! Kamu harusnya omelin dia dong, hobinya masa ngebully papanya terus."
Persis seperti mamanya, tapi cukup dalam hati aja, bisa gawat soalnya.
Sewaktu Hiro menemani Kiara di ruang bersalin tepat pada hari pernikahan Dio dan Syila, wanita itu menjambak rambutnya dengan sangat kencang sambil berusaha mengejan agar mochi cepat keluar dari dalam perutnya. Dan setelah semua itu berakhir, Hiro pun harus mencukur rambutnya hingga botak plontos karena sebagian besar rambutnya rontok sampai ke akar.
Bayangkan seberapa besar perjuangan yang ia lalui demi istri dan anaknya itu.
Dengan berkacak pinggang, Kaira pun menggelengkan kepalanya tak terima anaknya disalahkan. "Salah sendiri rambut kamu gondrong, coba kamu nurut aku kemarin untuk potong rambut pasti Kairo nggak akan bisa narik rambut kamu!"
