24 : Overcoming Jealousy

1.2K 158 156
                                    

***
Life takes us by surprise and orders us to move toward the unknown-even when we don't want to and when we think we don't need to.

- Paulo Coelho -

***

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••


Kiara berjalan keluar dari dalam kamar mandi usai membersihkan dirinya. Lalu setelah memakai pakaiannya, ia langsung mematut dirinya di depan cermin sembari mengeringkan rambutnya yang masih basah menggunakan hairdryer. Sambil menunggu rambutnya kering, Kiara membuka aplikasi messenger di ponselnya. Sejak semalam Kiara belum mendapatkan chat maupun telepon dari Hiro, bahkan semalam ia sampai ketiduran karena terlalu lama menunggu, padahal Hiro sudah berjanji bahwa ia akan menghubungi Kiara kemarin.

Ah iya, mungkin karena dia kelelahan...

Kiara pun turun menyusuri tangga untuk membuat sarapan setelah ia selesai mengeringkan dan merapikan rambutnya. Begitu ia berjalan melewati ruang makan, Kiara melihat Dera yang sedang berdiri memunggunginya sambil mengeluarkan dua bungkus styrofoam dari dalam kantung plastik.

"Kak, itu apaan?"

Dera sontak terkejut begitu mendengar suara yang tiba-tiba menyapanya dari belakang, begitu ia menyadari bahwa itu adalah adik kesayangannya, Dera tersenyum sambil berkata, "Tumben putri kebo udah bangun jam segini." Kiara tidak mempedulikan ledekan kakaknya itu karena sudah 21 tahun lebih ia rutin mendengarnya, minus saat Kiara masih bayi mungkin.

Kiara berjalan mendekati meja makan lalu ia membuka isi styrofoam tersebut. "Kakak beli bubur di mana?" Seingat Kiara kakaknya itu selalu memilih untuk memakan sarapan buatannya dibandingkan jajan di luar.

"Bukan kakak yang beli, tapi calon adik ipar kakak," jawab Dera jujur, kemudian dengan santainya ia duduk di kursi agar bisa segera menikmati sarapannya. Kiara tau betul siapa yang dimaksud 'calon adik ipar' itu. Kemudian ia pun ikut duduk di sebelah kakaknya.

"Jadi dia ngirim gofood lagi?"

Kiara langsung mencari struk pembayaran makanan tersebut di dalam plastik. Begitu menemukannya, ia langsung membaca isi pesan yang dituliskan untuknya di balik struk tersebut. Kiara mengernyitkan dahinya, karena kali ini tulisan abang gofood itu terlihat bagaikan untaian isi kaset yang kusut, sampai-sampai Kiara harus menyipitkan matanya agar bisa membaca tulisan tersebut.

Maaf semalem aku ada urusan, jadi belum sempet telepon kamu. Oh iya, aku juga beliin kamu vitamin supaya kamu nafsu makan. Jangan lupa di makan buburnya sampai habis.

Setelah membaca notes tersebut, suara Dera kembali terdengar di telinganya. "Nih, dia juga beliin vitamin buat kamu."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Gone With The WindWhere stories live. Discover now