14 : Insecurity

1.4K 190 130
                                    

***

"I wanted the entire world to know how amazing you are. Sure, there are countless men who appreciate your obvious outer beauty. But I cannot imagine there'd be another man in this world who sees your inner beauty the way I do."

- Anthony D'Ambrosio -

***

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Saat ini Rafael sedang membutuhkan beberapa file yang dimiliki oleh Hiro, mengenai keterangan hasil treatment pasien yang mempunyai riwayat gejala depresi untuk membuat laporan yang akan didiskusikan dalam rapat internal psikiater yang dilaksanakan minggu ini.

Seperti biasa, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Rafael langsung masuk begitu saja ke dalam ruangan Hiro, karena dia tahu bahwa sahabatnya itu mendapatkan jadwal praktek di siang hari.

"Vin, gue pinjem data pasien dengan gejala depresi yang pernah lo kasih treatment dong, gue mau bikin laporan nih, soalnya kasus pasien gue mirip sama kasus pasien lo."

Hening...

Tak ada respon dari perkataan yang baru saja diucapkan oleh Rafael, sehingga ia kembali menatap sahabatnya yang kini sedang duduk di balik meja kerjanya sambil memangku kepalanya di atas tangan.

"Dih... ngapain lo senyum-senyum gitu? Kesambet lo?"

Hiro yang baru saja tenggelam dalam lamunannya sambil mengingat kejadian kemarin malam, kini balik menatap tajam ke arah Rafael-sang pelaku yang membuyarkan lamunan indahnya itu.

"Cari aja sendiri di rak belakang gue."

"Ck! Ya udah kalo gitu lo minggir sana, ngalangin orang aja."

Rafael pun mulai mencari file yang dia butuhkan pada tumpukan berkas yang terdapat di dalam laci. Rafael beruntung, karena Hiro termasuk orang yang sangat rapi, sehingga berkas-berkas itu sudah ia kelompokkan berdasarkan simtom penyakit, serta nama yang sudah diurutkan sesuai dengan alfabet, sehingga Rafael mudah menemukan file yang dicarinya.

Setelah selesai mengambil file tersebut, ia kembali berdiri dan membalikkan badannya menghadap Hiro yang saat ini tengah duduk di atas sofa. Ekspresinya masih terlihat sama seperti tadi.

Sahabatnya itu masih melamunkan sesuatu hingga membuat kedua ujung bibirnya tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman.

Rafael pun bergidik, ngeri.

Gone With The WindWhere stories live. Discover now