t w e n t y t h r e e

817 173 54
                                    

[23]
The Gang

...

YOVITA melipat kedua tangannya di depan dada, mengerucutkan bibirnya bosan.

Arjuna muncul dari dinding belakangnya, kedua tangannya terkunci di depan tubuh, menangkup sesuatu.

"Kak Arjun kemana sih?!" seru Yovita sendiri, mengagetkan Arjuna membuat sesuatu di tangannya ikut meloncat dan nyaris bebas dari kedua tangannya.

Arjuna berkomat-kamit tanpa suara, mengecek sesuatu di tangannya itu, tak lupa menggerakkan jempol untuk pelan-pelan mengelusnya.

"Gue disini, gue disini," kata Arjuna sambil menyembunyikan tangannya di belakang.

Yovita berbalik, mengerutkan keningnya. "Lo nyembunyiin apa?"

"Pertama-tama, jangan kaget," kata Arjuna memperingati.

Yovita mengangkat sebelah alisnya. "Apasih kak? Lo nyembunyiin apa?"

Arjuna menarik napas sebelum membawa tangannya ke depan, dengan gembira melihat perubahan wajah gadis di depannya.

"ANJAY KAK ARJUNNNN!"

Arjuna mendesis pelan, menyuruh gadis itu untuk mengecilkan suaranya.

Yovita buru-buru menutup mulutnya dengan kedua tangan, namun matanya masih melotot.

"Kiyut banget astaga," bisik gadis itu sambil mengelus kelinci putih yang dipegang Arjuna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kiyut banget astaga," bisik gadis itu sambil mengelus kelinci putih yang dipegang Arjuna.

Arjuna mengangguk, menggerakkan jempolnya mengelus-ngelus kepala kelinci itu lembut. "Manis kan?"

Yovita mengangguk gemas. "Plis gue mau megang kak plis plis plis plisssss!"

Arjuna membiarkan gadis itu mengambil kelinci putih di tangannya, bermain-main dan sesekali membisikkan kata-kata lucu.

Arjuna akhirnya dapat meluruskan kembali tangannya yang kram setelah memegang kelinci kecil manis itu untuk waktu yang lama. Sebagai gantinya ia menonton Yovita bermain-main dengan senyum yang begitu lebar, Arjuna tanpa sadar ikut tersenyum.

"Eh, tapi kenapa lo tiba-tiba punya kelinci, kak?" tanya Yovita sambil menggosok-gosokkan hidungnya ke hidung kecil kelinci itu.

Arjuna mengelus kepala sobat kecilnya itu sambil tersenyum gemas sebelum menjawab Yovita, "Untuk Raja."

"Untuk Kak Raja?" tanya Yovita kaget.

Arjuna mengangguk. "Ide Vanessa sih. Tapi gue yang pergi beli kelincinya."

"Lo ga rasa dia agak aneh belakangan ini?" lanjut lelaki itu. "Kata Vanessa mungkin karena dia kesepian, jadi kita beliin temen barunya."

Dengan hati-hati Yovita mengembalikan kelinci putih itu ke tangan Arjuna. "Kapan mau ngasihnya?"

Exam Service Provider | 02-04lineWhere stories live. Discover now