26

1.5K 103 1
                                    

Setelah itu, kami berteleport ke negri barat, sekarang sudah malam dan kami butuh tempat untuk beristirahat.

"Seperti biasa... berteleport dari negri ke negri sangat melelahkan..." kataku.

"Tapi, lama kelamaan kita akan terbiasa nanti" kata Ian. Aku hanya menganggukan kepala.

"Baiklah... ayo kita berbicara dengan raja dan ratu..." kata kakak.

Lalu, kami mengikuti kakak dari belakang. Tiba-tiba ada yang menghalang kami.

"Siapa kalian?" Tanyanya, sepertinya itu prajurit.

"Kami? Kami dari Academy Corydalis, sedang menjalankan misi..." kata kakak. Bila urusan begini biarkan kakak saja yang berbicara.

"Aku tak percaya"

"Kalau begitu bagaimana dengan ini?"

Lalu, kakak mengeluarkan kemampuan esnya.

"Ka-kau... pangeran utara?"

"Ya... biarkan kami masuk..." kata kakak.

Lalu, mereka mempersilahkan kami masuk, kami pun berjalan memasuki kerajaan barat ini. Kami bertemu dengan raja dan ratu. Mereka nampak terkejut karena kedatangan kami.

"loh... kalian datang... sedang apa? Misi?" Tanya Ratu.

"Ya ratu..."

"Ayo ikuti kami, kita harus berbicara dulu bukan?" Kata Raja.

Lalu, kami mengikuti raja dari belakang. Setelah kami sampai, ternyata tempat saat itu kami bermain gaple,

"Jadi... ada apa?" Tanya raja.

"Kami ingin menginap di sini dahulu sebelum menjalankan misi... bolehkah?" Tanya kakak.

"Tentu saja boleh... dengan senang hati..." kata ratu.

"Bagaimana keadaan Pycas?" Tanya Raja.

"Dia baik-baik saja sebelum kami pergi, tapi kami yakin bila dia akan baik-baik saja..." kata kakak.

"Memangnya ada apa?" Tanya Ratu cemas.

"Akademy diserang iblis..." jawab kakak.

sontak Raja dan Ratu terkejut mendengar itu,

"Tapi, aku yakin mereka tak apa-apa, mereka itu hebat..." kataku menyemangati.

"Ah... benar juga.. anakku pasti kuat" kata Raja.

"Pastinya" kata Ian.

"Nah... bila begitu kalian akan diantarkan pelayan kami ke kamar kalian... oh ya... kapankah kita bisa bermain gaple?" Tanya Raja.

"Mungkin lain kali..." kataku.

"Ouh... padahal aku ingin bermain denganmu..." katanya sedih.

Karena tak enak dengannya, aku pun berpikir untuk bermain sebentar dengan Raja besok. Anggap saja, membayar hutang karena mereka sudah memberikan penginapan.

"Hmm... bagaimana bila besok?" Tawarku, kakak dan Ian yang mendengar itu langsung membulatkan matanya. Aku hanya menyengir.

"Benarkah?" Tanyanya.

"Benar... besok..."

"Baiklah... sekarang kalian istirahatlah dahulu..." katanya yang nampak sudah ceria kembali. Ratu hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah suaminya.

"Terimakasih raja-ratu..." kata kakak. Kami hanya tersenyum.

"Sama-sama..."

Kemudian, pelayan mengantarkan kami ke kamar kami masing-masing. Setelah sampai, aku langsung membuka pintu, kemudian berterima kasih pada pelayan tadi.

Another Life [unedited][✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang