19

1.5K 102 1
                                    

Aku sudah menjelaskan rencanaku kemarin, memang rencana ini sepertinya juga akan membuat aku tambah repot dengan para fans mereka semua.

Tapi, aku bisa menjadi musuh terkuat mereka. Walaupun Ian, kakak, dan yang lain sempat menolak. Tapi, ini juga akan menambah kesempurnaan penutupan identitasku.

Sekarang aku ingin tidur setelah pulang dari tempat perkumpulan itu. Di sana menyenangkan, dan memang tempat terbaik. Sebelum pulang, aku sempat bermain di sana.

Lain kali, aku ingin bermain di air terjun yang baru saja aku temukan di belakang gedung Guardian Angel. Air terjun itu tinggi, setiap percikan air yang jatuh ke mukaku sungguh menyegarkan dan dingin.

Udara yang segar, banyak pohon disekelilingnya. Rasanya, di dekat air terjun itu, semua bebanku langsung hilang. Selain itu, aku berbicara dengan mereka para tumbuhan dan hewan. Menyenangkan untuk sementara, walaupun setelah aku bangun dari tidurku nanti, bahaya akan mendatangku beruntun.

Aku harus berpura-pura dengan hidupku sekarang. Aku akan hidup dalam kepura-puraan mulai sekarang. Aku akan menjadi musuh seluruh orang-orang di sekolah termasuk guru dan temanku.

Aku tahu hanya sementara... mungkin... atau aku akan benar-benar berubah menjadi musuh mereka.

Setelah berpikir panjang, akhirnya rasa kantuk ini tak dapat kutahan lagi, semuanya menjadi gelap.
Aku tertidur.

****

Aku terbangun dari tidurku yang nyenyak, aku mandi, lalu seperti biasanya. Aku berjalan menuju kelasku. Dan seperti biasa juga, aku melihat tatapan tak baik dari banyak orang, sekarang para gurupun melihatku dengan tatapan seperti tadi, dikecualikan Mr. Gean, Mr. Cixer, dan Mr. Cidy. Bila guru lain, walaupun guruku sendiri sama saja dengan muridnya. Aku menjadi orang yang dibenci sejak itu.

Orang banyak menilaiku sebagai orang yang memanfaatkan nama putri Lybra, karena namaku juga Lybra, malahan persis. Itu menurut mereka padahal aku memang seorang putri.

Tapi, berkat itu juga nyawaku terselamatkan dengan mengorbankan nyawa orang yang rela mengorbankan nyawanya sendiri. Padahal kesenangan pembohong itu hanya sementara.

Aku bingung dengan karakter masing-masing orang di dunia ini. Aku bertanya dalam hati, 'mengapa bisa ada orang seperti mereka?'.

Saat aku berjalan hampir memasuki kelas, aku melihat Katy yang sedang menempel di dekat Ian dan kakak, sedangkan Evina, Pycasto, Ilyca berada agak jauh dari mereka bertiga.

Bahkan ia di tengah, dia sangat menikmatinya. Bahkan ia memelelukan dengan Ian, wanita murahan.

Aku ingin berjalan melewati mereka, tapi aku dihalang oleh para fansnya. Siapa lagi bila bukan fans Ian, kakak, Katy, Evina, Pycasto, dan Ilyca. Memang ribet kalo punya fans.

"Hey! Kamu! Wanita rendahan yang hanya memanfaatkan anggota kerajaan, untuk meningkatkan kepopularitasmu, tapi itu semua gagal bukan! Hahahah... karena kau bukan putri Lybra, pasti kau merubah namamu untuk mendekati anggota kerajaan bukan, dengan menggunakan nama Lybra, putri kerajaan utara! Dasar tak tahu malu!" Kata salah seorang fans itu.

'Yang salah siapa coba? Mereka secara tak langsung mengejek yang mereka bela.. hahah... lucu...' batinku

Aku melihat Katy, lalu tersenyum miris. Dia yang melihat diriku menahan amarahnya. Kemudian, aku melihat Ian dan yang lain, mereka berusaha sekuat tenaga melancarkan rencana ini.

"Kau perempuan apaan? Kau hanya perempuan murahan, bahkan latarmu saja tidak jelas, bagaimana bisa dipercaya oleh anggota kerajaan, bahkan mereka bilang sendiri bila mereka menyesal telah dekat denganmu!" Kata seorang fans lain lagi.

Another Life [unedited][✔]Where stories live. Discover now