25

1.5K 117 2
                                    

Setelah itu, raja pertama telah menghilang dari hadapan kami. Keadaanpun kembali seperti semula. Aku mengecek kemampuan api apa yang diberikan?

Ternyata api biru. Ian dan kakak yang melihat kemampuan baruku terlihat biasa saja.

"Akademy diserang? Baru aja sehari ditinggal udah diserang..." kataku.

"Untung saja kita meninggalkan mereka di sana..." kata Ian.

"Aku yakin Ilyca dapat mengatasinya" kata kakak.

"Kalau begitu ayo... kita tak punya banyak waktu..." kataku.

"Bisakah kita langsung menggunakan teleport?" Tanya Ian.

"Mungkin bisa" kata kami berdua serempak.

"Langsung ke mana?" Tanya Ian.

"Kita ke negeri timur..." kata kakak.

Lalu, kamipun berteleport ke negeri timur. Saat sudah sampai, rasanya badan kami lelah sekali. Mungkin karena efek pergi dari negara ke negara.

"Rasanya aku ingin istirahat" kataku.

"Aku juga" kata Ian dan kakak serempak.

Lalu, kami pergi ke depan gerbang kerajaan timur. Kami ingin beristirahat di kerajaan timur. Untuk menyiapkan tenaga kami dihari esok.

Akan menyedihkan bila kami gagal melakukan misi kami, sedangkan akademy sedang diserang.

Lalu, kami melihat penjaga gerbang.

"Permisi, bisakah kami bertemu dengan raja dan ratu?" Tanyaku.

"Hmmm... kalian terasa tak asing siapa yah?" Dia berpikir sambil memangut-mangutkan jenggotnya yang panjang.

"Kami-" kataku terputus.

"Biarkan saya berpikir dahulu..." katanya.

Kalau begini berapa lama lagi kami berdiri di sini. Rasanya kakiku sudah lemah dari tadi. Akupun melihat pengawal itu yang nampak terkejut melihat muka Ian dan kakak. Aku harap dia ingat.

"Aaa!!! Maafkan aku karena berbuat lancang pada pangeran..." katanya sambil menunduk.

"Tak apa... biasa saja..." kata Ian dan kakak.

"Lalu... kau ini siapa?" Tanya pengawal itu padaku.

"Aku? Ah... aku Putri Utara... Putri Lybra..." kataku lembut. Dia lagi-lagi terkejut.

"Maafkan aku karena aku-"

"Tak apa..." putusku.

"Bukankah putri utara menghilang?" Tanyanya.

"Aku sudah kembali, aku dibawa oleh dia" kataku sambil menunjuk Ian.

"Oh... selamat datang Putri dan Pangeran..." katanya.

"Jadi... tolong antar kami" kataku.

"Baiklah..." katanya.

Kamipun diantar ke tempat raja dan ratu. Saat kami sampai, raja dan ratu nampak terkejut dengan kedatangan kami yang tak diundang.

"Ka-kalian? Kenapa datang semalam ini?" Tanya Raja.

"Haha.. kami sedang menjalani misi, raja" kata kakak sopan.

"Misi?" Tanya raja.

"Ya... misi dari akademy... apakah raja dan ratu tahu bila akademy diserang?" Kata Ian.

"Ti-tidak" kata raja dan ratu, yang nampaknya cemas dengan Evina.

"Tak apa raja, ratu... aku yakin Evina akan baik-baik saja" kataku lembut. Saat mendengar itu raja dan ratu tampak tak cemas lagi. Lagipula mereka tahu bila akademy itu kuat.

Another Life [unedited][✔]Where stories live. Discover now