24

1.8K 110 1
                                    

Kami mempersiapkan diri kami dahulu sebelum melakukan misi sulit ini. Aku sudah memberitahu mereka bagaimana caranya untuk menaklukan monster.

Aku harap mereka mengerti. Aku sedikit latihan sebelum pergi. Kupikir ada kemungkinan bila monster kali ini akan lebih kuat.

Besok kami akan pergi ke tempat tinggal Ian, yang juga tempat raja pertama menempatkan kristalnya. Tapi, menyenangkan, bila nanti bertemu aku akan berterimakasih pada raja pertama.

Karena raja pertama, aku dapat berpetualangan seperti ini. Walaupun, nyawa sebagai taruhannya, tapi inilah impianku dari dahulu. Berpetualangan.

Sudah berapa lama aku di dunia ini?

Apa kabar dengan ayah dan ibu angkatku disana?

Bagaimana dengan sekolahku?

Di dunia sana aku sudah menjadi anak hilang... hehe..

Lebih baik aku tidur untuk mengisi tenagaku, aku harap besok menjadi hari terbaik bagiku.

***

Aku terbangun dari tidurku, aku melihat jam yang berada diatas nakasku, jam 04.00 A.M. Akupun pergi ke kamar mandi, setelah selesai mandi seperti biasanya yang kulakukan.

Akupun makan cemilan yang kubeli. Aku tak ingin makan berat. Untuk diperjalanan nanti saja. Aku takut bila nanti kami akan berjalan jauh dan tak ada makanan. Makanya aku bawa makanan tentu saja dengan pasangannya, yaitu minuman.

Akupun membawa ranselku, lalu keluar dari asrama, kemudian berteleport menuju markas kami, yaitu Guardian Angel. Kami sepakat berkumpul pukul 06.00 A.M. itu akan lebih baik.

Sekarang sudah pukul 05.40 A.M,

Saat aku sampai sudah ada Mr. Gean, Ian dan kakak. Mereka cepat sekali datangnya. Akupun mendekati mereka.

"Cepet banget... perasaan disuruh kumpulnyakan jam enam..." kataku.

"Lebih cepat, lebih baik..." kata mereka bertiga serempak.

"Ya udah... ayo pergi sekarang..." kataku datar.

"Pergilah, dan pulanglah dengan selamat..." kata Mr. Gean santai.

"Tapi aku ada satu saran... aku baru teringat kemarin" kata Ian.

"Apa?" Tanya kami berdua serempak.

"Bila sudah sampai di kerajaanku, cobalah untuk menghindar dari pelayan, prajurit, ayah dan ibuku. Bila tidak kita tak akan cepat melakukan misi ini..." kata Ian dingin.

"Maksudmu, kita akan ditahan oleh kerajaanmu?" Tanyaku memastikan.

"Benar"

"Emangnya penjahat..." kata kakak.

"Gak penjahat juga kali" kataku.

"Heheh..."

"Ayo..." kata Ian.

Kamipun berteleport ke kerajaan Ian, teleport kami tak semulus yang kami kira, kami terpeleset karena rumput yang basah dan licin. Apalagi karena teleportnya memakan banyak tenaga, membuatku lelah.

Dan juga karena, di depan kami sudah ada pelayan. Ian salah menempatkan teleport kami.

"Ian.... kita sudah gagal..." kataku berbisik.

"berisik... kupikir tempat ini sepi tahu..." katanya berbisik lagi.

"Sampai kapan kalian duduk dan berbisik-bisik disitu?" Kata kakak dingin. Mungkin karena imagenya sudah hancur karena terjatuh tepat di depan pelayan. Karena itu, pelayan terlihat hampir tertawa.

Another Life [unedited][✔]Where stories live. Discover now