18

1.6K 97 1
                                    

Setelah penyambutan tuan putri Lybra palsu. Kami kembali ke kamar masing-masing. Aku langsung membersihkan diriku. Kemudian, tertidur.

*****

Aku terbangun dari tidurku yang lelap, aku beranjak dari tempat tidurku. Kemudian, mandi, menggunakan pakaianku, dan merapikan rambut juga tubuhku.

Aku berjalan ke kantin, saat aku berjalan banyak orang yang menatapku dengan tatapan aneh. Mungkin karena namaku yang sama dengan seorang putri asli dan juga palsu. Mereka pasti akan mempercayai putri palsu itu. Karena dia adalah penghasut terbaik.

Saat sampai aku langsung memesan makananku, kemudian duduk di tempat biasanya. Tak lama saat aku makan, datang Ian dan yang lainnya disambut teriakan para girl or boy fansnya.

Sejak saat itu, tidak ada fansku lagi. Aku tersenyum puas karena tidak ada fans. Fans itu sangat merepotkan hidupku. Setelah itu, mereka memesan makanan mereka, kemudian menghampiriku. Lalu, kami makan bersama.

Tiba-tiba, dia mengembrak meja kami. Karena dia aku langsung tersedak minumanku. Kemudian, Ian memberiku minum sambil mengelus-ngelus punggungku. Dia yang melihat itu langsung marah.

"Hah! Kalian masih berteman dengan dia yang murahan dan lemah? Yang benar saja anggota kerajaan masih berteman dengan orang yang identitasnya kurang jelas ini? Aku sudah kembali dari dunia sana dan kalian malah bersama gadis ini, kau juga Ian kau masih menaruh perhatian padanya? Padahal ia menggunakan namaku! Kakak... lihat Ian padahal aku sudah menyukainya sejak lama, tapi dia masih peduli dengan wanita itu!" Kata dia, yaitu Katy yang datang bersama dengan ganknya.

"Hah!? Berisik kau itu!" Kataku yang sudah kesal dengan tingkahnya, kata-katanya harusnya ditunjukan pada dirinya dasar wanita tak tahu malu.

"Hahhaha... lihat itu dia sadar telah merebut identitas orang lain, makanya aku marah saat dia menggunakan namaku..." katanya.

Kemudian, mereka semua meninggalkan Katy dengan teleportnya. Sekarang hanya ada Katy dan ganknya.

"Bagaimana mereka bisa seperti itu padaku! Padahal aku seorang putri! Putri!" Katanya frustasi dan marah.

****

"Dasar bodoh! Kau tambah membantuku, dengan begini aku akan benar-benar aman... tapi bila Ian dan yang lainnya berprilaku seperti itu bukankah masih menimbulkan kecurigaan?" Gumanku.

Tadi, saat mereka masih bersama Katy, aku pergi  untuk membeli makanan cepat saji yang banyak. Aku tahu sebentar lagi kantin menjadi tempat yang berbahaya bagiku. Untung saja kamar asrama memiliki dapur yang cukup luas.

Aku menaruh makananku di dapur, kemudian aku beranjak pergi ke kelas. Saat pergi ke kelas, aku selalu dikejutkan dengan mereka yang tiba-tiba menyerangku. Untung saja aku sudah biasa dengan serangan mereka, aku juga dapat menghindari serangan mereka dengan cepat.

Aku sudah berada di kelas, tepat saat aku masuk sudah waktunya untuk belajar. Aku juga merasa beruntung aku dapat selamat. Ian, kakak, Ilyca, Evina, dan Pycasto terkejut melihatku datang berkeringat, seperti habis olahraga.

Aku melihat mereka dengan tatapan tanda tanya,

"Mengapa kau penuh keringat?" Tanya Ian.

"Ah... itu mereka menyerangku, untung aku dapat menghindarinya, makanya aku berkeringat" jawabku.

"Oh... siapa mereka? Siapa yang menyerangmu?" Tanya Ian dengan kesal.

"Siapa lagi bila bukan para budak Katy" kataku sambil mengelap keringatku menggunakan tisu, setiap hari aku selalu membawa tisu kecil di saku rokku.

Another Life [unedited][✔]Where stories live. Discover now