2

3.5K 195 4
                                    

Aku bakalan selalu ada buat kamu kalau kamu merasa sakit, oleh karena itu berhentilah meyembunyikan segala perasaan kamu sendiri dan berbagilah perasaan itu ke aku.

~L.A.C~

“ma kapan mama sama papa pulang kesini?”

“waah anak mama kangen yah?”

“ya iyalah ma..”

“hmmm okelah… besok malam mama sama papa pulang yah…”

“mama…. Bisa janji?”

“yes.. i'm promise..”

“tapi kalau mama gak nepatin janji mama… gimana?”

“hmmm… kamu boleh minta apa aja sama mama ok?”

“okelah…”

Tut..tut…tut….

“haah.. ma.. yang yana butuhin itu bukan barang barang bagus dan mahal ma.. tapi kasih sayang mama sama papa yang Yana mau..” gumamnya. Tiba tiba air matanya menetes tanpa ia setujui.

“non… tidur non ini udah jam setengah sebelas nanti kesiangan bangunnya non..” dengan kecepatan super aku menolehkan kepalaku kearah jam beker kesayanganku. Seketika mataku membesar setelah melihat angka yang tertera dilayar jam itu.

22.37.pm

“astagaaaa” batinku.

Sesegera mungkin hp milikku ku letakkan diatas nakasku dan lekas berbaring diatas kasurku. Selimut kunaikkan sampai menyentuh daguku. Sesaat sebelum aku tertidur pulas aku teringat kata kata mama 'besok malam, mama sama papa pulang besok malam yah.” Dan hanya dengan kata kata itu aku bisa tersenyum lebar.

Keesokan paginya…

“nonn.. bangun jangan sampai terlambat…” panggil pembantuku di depan pintu kamarku.

“hm..hmmm iya iya bi..” ucapku setengah sadar.

04.57 am

Setelah semua kesadaran ku terkumpul, aku segera berjalan kearah kamar mandi dan membersihkan diriku, mengenakan pakaian kebesaran sekolahku dan setelah itu menyusuri tangga untuk menuju dapur.

“nah.. nona udah bangun.. makin cakep aja non..” puji pembantunya itu.

“makasih…” aku tersenyum manis kearah pembantuku itu.

“wow nona senyum..” setelah mendengar kata-kata pembantuku itu aku  hanya bisa terkekeh kecil dan segera menyantap makanan dimeja ini.

~~~~~

“ngapa kamu senyam-senyum sendiri dari tadi? Kesambet juga kayak mereka?” aku segera melihat kearah sumber suara tadi. Lucian yah siapa lagi.

“gak ada.. hehe” Lucian segera meletakkan tasnya ke kursinya dan mengikuti arah mata Yana yaitu melihat kearah teman teman sekelasnya. Yah kerjaan teman temannya apalagi kalau bukan goyang goyang gak jelas diatas meja, ada yang membenturkan kepalanya keatas meja berulang ulang kali tanpa puyeng, ada juga yang belajar untuk ulangan fisika hari ini, dan lain lainnya.

“ada kasus apaan nih sampai kamu bisa senyum-senyum ngeri kayak gitu?” tanya Lucian sambil duduk dikursinya.

“yah.. ortu aku mau pulang malem ini.. yahkan ortu aku jarang banget, banget, banget ada dirumah..”

“oh.. selamat yah..” kata Lucian sambil tersenyum lebar ke arah Yana.

“makasihh..”

DING…DONG…DENG

Tepat setelah suara itu seorang guru wanita muda masuk membawa beberapa lembar kertas.

“selamat pagi murid murid..”

“pagii Buu”   

 “hari ini kita akan mengadakan ujian.. waktu kalian hanya 1 jam… semua soalnya adalah pilihan ganda dan ada 20 soal.. semua soalnya gak susah kok..”

“ya iyalah bagi ibu soal itu mah gampang…” protes seorang anak murid yang hobinya ngebenturin kepalanya ke atas meja.

“baiklah murid murid soalnya kita lipat gandakan jadi 40 soal…. Cukupkan? Baiklah ibu tidak mau dengar protesan lagi.. silahkan kerjakan…” kata guru itu setelah membagikan lembaran soal itu.

"APA?!!" Reaksi para murid, sedangkan ibu hanya menatap tajam.

1 jam kemudian

Semua murid sudah mengumpulkan semua ulangannya. Banyak kicauan dari mulut murid murid dikelas itu kecuali Ian dan Yana.

PEMBERITAHUAN UNTUK SEMUA MURID DI SEKOLAH INI.. HARI INI SEMUA MURID DI PULANGKAN LEBIH CEPAT DARI JAM BIASANYA KARENA GURU GURU AKAN RAPAT.. JADI SILAHKAN BELAJAR DIRUMAH.. SEKIAN TERIMA KASIH.

“horaaass” teriak sekelas riuh.

__________
Pendek lagii....
Hehehehe😅

Another Life [unedited][✔]Where stories live. Discover now