CHAPTER TWENTYNINE

1.1K 34 0
                                    

BOSTON POV

Gue tau gue salah banget buat nyakitin perasaan cewek. Zee, I'm so sorry..

Sebenarnya.. Gue mutusin Zimo itu karena satu alasan, gue merasa jadi penghalang antara Zimora dan Titan. Gue merasa, Zimo cinta sama Titan.

ZIMO POV

"Sabar ya Zee, lo sih.. Gak dengerin nasihat gue. Titan itu is the best-lah untuk lo", Gita mengusap pundak gue.

"Lo ya, pas keadaan gue kayak gini pun masih aja lawak", gue bangun dari tiduran di bahu Gita.

"ZIIIMOOOOOOOOO!!", teriak mama dari bawah. Omg mom, pls.

Gue mengusap air mata dan turun tangga selambat princess berjalan.

"Apa?", tanya gue di depan mama yang sedang nonton tv.

"Beliin mama es krim dong, tadi kayaknya ada yang jual"

"Kalo udah pergi gimana", gue mengusap muka. Sok-sok muka bantal gitu.

"Ke supermarket, lah. Naik motor tuh, bareng Gita. Kalian mau sleepover kan? Sekalian beli snack"

"Duit?", gue menggesek jempol dan telunjuk.

"Ini anak duat duit", mama membuka tas dan membuka dompetnya, "Nih"

"Hah? Gocap? Mana cukup!", gue mengambil uang lima puluh ribu dan membolak-baliknya, berharap ada dobel gitu.

"Udah, beli aja. Jangan lupa, es krimnya yang m*gnum ya"

"Yaelah! M*gnum lagi! Mana cukup, mamaku tersayang tercinta..", gue duduk di samping mama, "Kertas ini, tidak akan cukup untuk membeli makanan buat sleepover. M*gnum aja belasan ribu ma.."

"Yaampun ni anak! Udah nih", mama kasi gocap lagi. Yeay!

Gue mengambil helm dan memanggil Gita. Let's rock! Hahaha!

-----

"KENYANG GILA!!", Gita mengelus tepuk perutnya.

"Bakso, pasta, nutella, nutella, nutella, wafer, ciki, ciki, oreo, nabati, yogurt, GILA BANYAK BENER!!", gue menabur bungkus-bungkus snack. Kayaknya bisa berenang bungkusan plastik nih!

"Eh bentar bentar, ada telepon", Gita mengambil selulernya, "Halo?"

)@")@~:*&%!!!

"I.. Iyaa ma, kan tadi Gita udah izin.. Hah? Iya mama.. Bawa kok.. Udah, semalam udah di kemas ma.. Iyaa, nanti Gita kabarin! Iya.. Waalaikumsalam"

"Tcu tcu tcu.. Kasian ya lo"

"Idih, kayak dia gak pernah aja", Gita menaruh kembali ponselnya, "Oh iya, tadi pas buang sampah gue ketemu ini"

"Buang ajalah tu", gue illfeel sama sampah.

"Iya, cupcake-nya dibuang. Tapi ini ada notebook loh", Gita memberinya kepadaku, "Emang kenapa Zee?"

"Itu dari Boston"

"Ooh, simpan ajadeh. Buat kenangan", Gita menaruh notebook itu di atas meja belajarku.

"Lo nanti mau kuliah dimana Git?"

"Gatau nih. Antara UI sama UGM"

"UGM plis pliss pliiiss!!!", gue memohon.

"Nanti gue pikir dulu", gue semakin memohon, memasang muka super cute, "IYA GUE USAHAIN!"

-----

Beberapa minggu setelah itu, gue fokus untuk masuk UGM. Berbagai macam tes gue lalui. Penuh perjuangan bro.

Ting nung...

OPERA LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang