CHAPTER TWENTYSIX

1.1K 35 1
                                    

Gue capek sumpah, tiap hari ada terobosan. Balek sekolah jam 5, belom lagi PR.

Oh my god!

Bentar lagi udah UN bro! Dan gue? Sekolah aja udah ngos-ngosan! Gimana mau belajar?!

Oke, mulai sekarang. Gaada lagi yang namanya main-main!

-----

Gue udah belajar, dan saatnya refreshing~

Goodluck ya buat UN-nya nanti;*
-Boston

Dengan cepat gue membalasnya.

Makasih ya botak
-Zimo

Jujur, selama setahun gue sama Boston, gue gaada sama sekali bilang sayang or anything untuk dia. Emot kiss aja gapernah.

Gue juga gak tau kenapa gue gak mutusin dia.

Tok tok tok...

"BUKAA!"

Ngiiiiiiiit...

Pintunya kebuka, tapi orangnya?

"Siapapun itu f*ck you lah, gue capek nih. Gak ngerti apa?", dengan santainya gue mengotak-atik hp.

Gaada jawaban? Yowes.

Brukkk!

Seseorang menimpaku, dan menjatuhkan hpku.

"OHMYGOD!! GITA!! HP GUE JATUH BANGKEK! IIHH.. MANA CASINGNYA RETAK LAGI!! GANTI GAK?!", gue mengelus bagian casing yang retak.

"Ih, salah lo dong, beli casing yang murahan..", Gita mengambil hpnya, "Nih, kalo casing itu yang karet. Jadi kuat!"

"GGRRRR!! GITAAAA!!", gue mencubit, menjewer, menggelitik, menjitak Gita.

-----

Gue mengambil tas dan turun ke bawah. Meminum susu sereal dan menyantap macaron.

"Yuum, keju..", gue menghirup dalam-dalam macaron buatan mama.

"Enak ya Zee?", ucap papa sambil menyantap macaron miliknya.

"Enak dong, coba rasa punya papa", gue mengambil sesendok macaron papa, "Huuek apa ini? Sayur?"

"Iya, papa kan vege, gimana sih"

"Ini mah bukan macaron, ini salad bentuk macaronn.. Hueek", ucap gue lalu meminum susu sereal.

"Udah udah, buruan makannya, udah mau jam setengah 7 nih", mama menyudahi.

-----

Sampai di sekolah, gue melihat sekeliling. Ada yang aneh..

"OIYAA, KENAPA GUE PAKE BAJU OLAHRAGA?! ADUUH, HARI INI KAN PENGAJIAAN", gue menjambak rambut dan berputar-putar tak menentu.

"Nih"

"Tit? Kok lo punya baju kurung cewek?", gue bingung, "Jilbab juga?!"

"Udah jangan banyak bacot, mau masuk nih. Ganti sana"

Gue diam, masih bingung. Gue menatap mata Titan aneh.

"Kenapa? Mau di gantiin?", celoteh Titan.

"HAH?! NGACAK DONG!", gue langsung berlari ke toilet.

Sampai di toilet, gue menaruh tas dan mengganti baju.

"Lah? Ini kan baju gue? Kok ada sama dia?", gue menarik-narik baju, "Horror banget ni anak"

-----

"Lo dari mana aja? Rekor lo dipecah sama Zikri loh", ucap Gita.

Kami lagi di mushola, lagi doa-doa untuk UN gitu.

"Biarin deh, bentar lagi lulus juga"

" Jangan kepedean!"

"Jadi lo mau gue gak lulus?", gue menatap aneh Gita.

"Sssshh! Orang lagi doa!", ucap seseorang di sampingku. Gue mengangguk awkward dan melanjutkan berdoa.

Selesai berdoa, ada sambutan dan pidato dari ustadz undangan, dan pidato dari kepsek.

-----

"Ke mekdi yuk?", kata Gita.

"Hah?! Lusa UN lo masih mau have fun?!", jawab gue sambil menyusun buku.

"Lalu? Refreshing bro"

"Gakmau ah! Gue mau belajar. Lagipula kalo mekdi kan bisa delivery", gue menenteng tas dan keluar dari kelas.

Gue ilpil deh sama Gita, makin lama makin aneh aja. Lo tau? Gita pernah di depan umum nyorakin nama gue, bukan nama gue aja.. Tapi pake gelar, sahabatku yang ku cinta.

Ewh.

Gue merinding ngingatnya.

Mana pas itu rame, dan orang-orang ketawa ngeliat gue. BUKAN GITA, OKE?

-----

4 hari sudah berlalu. Dan gue udah gak mikirin UN lagi! Yeay!

UN udah siaap~

Sehari setelah UN, gue have fun banget sama Gita. Melampiaskan semua yang ada di otak.

Kami ke mall, jalan bareng, camping, ke resort, dll dah.

POKOKNYA HAVE FUN.

Deg.

Tiba-tiba, gue keinget Titan. Sekarang Titan udah sama Kayla, gimana ya nasibnya? Apakah Titan bahagia? Gue gak yakin.

Loh, kok gak yakin?

Yasudah, lupakan Titan Zee.. Dia udah bahagia sama orang lain...

Nyesek..

-----

OPERA LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang