CHAPTER TWENTYTWO

1.1K 40 3
                                    

Gue menyusun buku, pamit dengan guru, dan berjalan menuju gerbang sekolah.

"WOOII!!! KAMPRET LOO BALIKK!!", seseorang teriak dari kejauhan.

Gita melompat ke arah gue.

GUBRAAKK!!

"MAKSUD LO APA PE'AK?!", gue menjitak kepala Gita berulang-ulang.

"LO YANG NINGGALIN GUE! GAK SOPAN LO SAMA KAKAK SENDIRI!"

"KAKAK?! CUMA BEDA 9 HARI CUYY! GAK SUDI GUE NGANGGAP LO KAKAK!"

"Kalian ngapain sih?", ucap Titan yang kayaknya daritadi mendengar pembicaraan kami.

Gue dan Gita mendongak. Kami masih dalam posisi jatuh di lantai, dengan buku yang berserakan.

"Eerr.. Nothingg..", gue langsung berdiri dan membereskan buku yang jatuh.

"Halah sok jaim lo!", sindir Gita. Gita menarik-narik rok gue sambil menyodorkan tangannya.

"Apa?"

"Bantuin gue berdiri", gue melet dan menarik tangan Titan keluar sekolah, "WOI ZIMO!! AH KUPRET LO"

Sesampainya di luar sekolah.

"Lo ngapain sih pegang tangan gue?", Titan melirik tanganku.

"WHAT?! Oh, sorry Tit. Gue gak maksud", melepas tangan gue darinya.

Titan gak bales apa-apa, dia membukakan pintu mobil dan mengisyaratkanku untuk masuk.

"Eh kita mau kemana sih?", gue memulai pembicaraan.

"Ke cafe, baru buka", sumpah jutekan amat ni anak.

"O", sengaja gue balas gini.

-----

"Udah nyampe ya?", gue melihat sekeliling, gaada cafe tuh.

"Udah, keluar aja dulu"

Gue membuka pintu mobil, dan sekali lagi melihat sekeliling.

GAADA CAFE WOI!

Titan membelakangi gue, memegang bahu gue dan menunjuk sesuatu.

Gue cuma ngeliat ujung bukit, hutan, and hmm lil foggy here.

"Itu cuma meja bundar dan 2 kursi", gue sedikit menyipitkan mata karena kabut plus mata gue rabun jauh.

"Itu cafe-nya.."

"Cafe cuma meja kursi doang?!"

"Sinih", Titan menarik tangan gue. Kali ini lain, tarikan tangannya lebih lembut, "Mbak, hot chocolate 2 ya"

"Ini outdoor cafe ya? Kok gaada atap, cuma dikasi pagar doang?"

"Udah, jangan bacot. Coba liat belakang"

Ada apa di belakang?

Gue menoleh, WOW. Pemandangannya dari sini keliatan banget! Cocok buat photograph. Omg, i dunno wat 2 say.

"Wow", cuma itu yang bisa gue ucapkan. 1 kata berjuta arti.

Pelayan itu datang lagi. Kali ini dengan membawa 2 hot chocolate. Yumm..

"Ohiya, nanti kita ke gedung Coastro ya?", ajak Titan.

Gedung Coastro? Ngapain kesana? Gedung itu adalah tempat pertama kali gue jumpa dengan Titan, belasan tahun yang lalu.

"Terserah", jawabku dengan dahi yang mengerut, mewakilkan beribu pertanyaan.

-----

Kami udah sampai di depan Gedung Coastro. Setelah perjalanan 2 jam.

Gue melihat Gedung Coastro lagi untuk yang kepuluhan kalinya.

Gedung ini menyimpan banyak kenangan, setiap ada acara keluarga Pantega atau Utomo, pasti di laksanakan disini.

Gedung ini tidak di pakai lagi semenjak tahun 2005. Alhasil, gedung ini menjadi lusuh dan berlumut.

"Lo masih inget gak kursi itu?", Titan menunjuk kursi taman yang panjang.

"Eerr.. Lupa gue", gue menyerngitkan dahi, berusaha mengingat.

"Masa lupa sih? Dibalik kursi itu, tersimpan banyak memori loh"

"Yaudah, kenangan ya kenangan"

Titan menarik tangan gue, sambil berlari. Gue hampir jatuh di buatnya.

Kami bermain di padang rumput yang luas, memetik apel, dan duduk di ujung danau.

Gedung Coastro ini sangat indah, inilah alasan mengapa gedung ini di pilih sebagai gedung langganan keluarga Pantega dan Utomo.

Gue capek.. Capek banget.. Mana disini gaada yang jualan lagi.

"Tiduran dulu deh", gue menarik tangan Titan.

Kami menatap langit biru kemerahan beserta kapasnya.

Iya ini sore.

"Zee?", Titan menatap mata gue. Oh my gosh, mata Titan yang coklat itu menatap mata gue?!

"Ke..napa?"

"I love you.."

Deg.

Oh my god. Oh my god...

Andaikan lo bisa ngatain itu lagi Tit. Please!

"I love you..", Titan mengatakannya lagi... OH MY GOD!!, "I love you Kayla"

Nyes! Sakiitt!

"K.. Ka.. Kayla?", gue melotot. Rasanya mata gue pedih baget. Gue duduk, gue menatap matanya penuh kebencian.

Tapi apa? Dia biasa aja, dia menatap langit penuh kebahagiaan.

"Gue mau nembak dia Zee, tapi gue grogi", Titan menatap mata gue.

"Yaudah tembak aja", gue mengambil tas dan memperbaiki posisinya, "Yaudah yuk pulang aja. Udah sore nih"

-----

HAII!!

JUMPA LAGI :D

JANGAN LUPA YA VOTE, COMMENT AND SHARE!! :D

JANGAN JADI SILENT READER YA :(

UR VOTE IS EVERYTHING..

LOVE AND KISS,
SYH

OPERA LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang