5. First Strike

1.4K 165 51
                                    

Bradley Hughes mendapat undangan.

Dia tidak yakin harus menyikapi undangan itu seperti apa.

Bradley menemukan undangan tersebut ketika pulang berbelanja. Begitu membuka pintu apartemen, ia disambut oleh sebuah amplop besar berwarna cokelat. Ketika mengambilnya dari atas lantai, Bradley menyadari bahwa amplop itu tidak terbuat dari bahan kertas biasa. Amplop itu juga terasa sedikit dingin, seperti baru dikeluarkan dari kulkas setelah disimpan semalaman.

Tidak ada nama pengirim atau kepada siapa undangan tersebut ditujukan, membuat Bradley sempat mengira bahwa amplop tersebut salah alamat. Baru ketika ia membaliknya dan melihat segel lilin di bagian belakang amplop, Bradley yakin amplop itu tiba di apartemennya dengan suatu maksud. Lambang yang tercetak di segel lilin adalah lambang yang menyerupai cawan Hygieia—cawan yang dililit seekor ular, lambang yang berkaitan erat dengan bidang farmasi—tapi alih-alih ular, yang melilitnya adalah seekor … kadal?

Penasaran, Bradley membaui amplop tersebut—mendapati baunya bukanlah bau kayu namun bau kulit olahan—kemudian membuka dan mengeluarkan isinya. Apa yang tertulis di kertas—bukan, Bradley mendapati isi amplop tersebut adalah perkamen. Selain “orang-orang tertentu” yang Bradley tahu, perkamen adalah artifak yang tidak digunakan lagi dalam urusan surat menyurat di jaman sekarang.

Rasa dingin merambati tulang punggung Bradley.

Harusnya dia tidak coba-coba menghidupkan kakak tirinya saat mendapati wanita itu jatuh di dapurnya, tak tertolong dari serangan stroke. Tugas yang diberikan sang pemimpin pada Bradley hanyalah menyebarkan gosip-gosip seputar Apotek Saltman di dunia maya. Meskipun Bradley sudah menguasai beberapa trik necromancy, ia dianggap belum cukup kompeten; buktinya ia menghidupkan kembali kakak tirinya, namun sama sekali tidak sempurna.

Undangan yang ada di tangan Bradley berasal dari Apotek Saltman. Tanda tangan yang terbaca sebagai “Nate” dan “Chloe” menghiasi bagian bawah perkamen, dengan stempel cawan Hygieia berlilit kadal menghiasi ruang di antara dua tanda tangan itu.

Api tiba-tiba menyala di sudut perkamen dan amplop. Bradley melempar keduanya jauh-jauh karena kaget. Sebelum salah satunya menyentuh lantai, api telah melalap habis amplop dan perkamen.

Apotek Saltman, Jumat 12 Juli, jam berapapun.

Ada banyak hal yang perlu kita bicarakan.

Kami akan menunggu.

Tertanda,

Nate Chloe

Sihir sugesti, pikir Bradley saat mendapati apa yang tertulis dalam perkamen terpatri dengan sangat jelas dalam benaknya, seperti penanda di kalender digital. Termasuk di dalamnya fitur “alarm” yang akan memaksa Bradley untuk pergi ke tempat yang tertulis, mau tidak mau.

Satu-satunya yang dapat Bradley lakukan hanyalah mempersiapkan diri.

==++==

Ketika Bradley mendatangi Apotek Saltman tepat seperti waktu yang dijanjikan dalam undangan, ia mendapati apotek itu begitu normal setelah melewati pintunya. Mungkin satu-satunya yang tidak benar dari apotek ini hanyalah ruangannya yang terlalu luas untuk lemari dan etalase yang hanya menempati sudut ruangan.

Seorang pria botak berkacamata mendongak dari koran sore yang dibentangkan di atas etalase.

“Selamat datang,” kata si pria botak. “Ada yang bisa saya bantu?”

“Apakah kau yang mengirimkan undangan ke apartemenku?” tanya Bradley.

Pria botak itu tidak langsung menjawab. Menanggapi tatapan menyelidik yang dilontarkan dari atas bingkai kacamata, Bradley mengangkat alis.

NaClTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang