12.5 Garis Ley

506 82 19
                                    

Chris Kane memijit kening dan mengerang tertahan.

Insiden Kaum Tudung Merah yang membunuh seorang Manusia membuat Para Pemburu menjadi dua kali lipat—bahkan mungkin sepuluh kali lipat—lebih siaga daripada biasanya. Para Pemburu yang menyebut diri mereka "Hellsing" itu nampaknya sudah begitu lama menganggur hingga insiden sekecil apapun akan membuat mereka luar biasa antusias. Yah ... insiden yang sampai menghilangkan nyawa memang tidak bisa dianggap "kecil".

Baik Kaum Tudung Merah maupun Putra Purnama bergerak ekstra hati-hati sekarang. Mereka semua memasang telinga dan hidung baik-baik, menyebarkan informasi sekecil apapun untuk dicek kebenarannya dan diwaspadai. Chris bahkan terpaksa menolak pekerjaan yang sudah setengah jalan ia kerjakan karena petunjuk-petunjuk yang ia dapatkan mengarah ke lokasi di mana banyak Pemburu tinggal di sana.

Sebagian besar Pemburu adalah Manusia terlatih yang dilengkapi persenjataan mematikan untuk menghadapi Tudung Merah maupun Putra Purnama, tapi sebagian kecil dari mereka lebih istimewa karena memiliki indera keenam yang dapat mendeteksi makhluk non-Manusia. Chris tidak ingin mengambil resiko bertemu dengan mereka. Indera keenam bukan sesuatu yang bisa diindera dengan pendengaran maupun penciuman yang menjadi andalan Putra Purnama.

Lalu baru saja Chris mendengar kabar di jaringan Putra Purnama teritorinya: sekelompok Pemburu pergi ke sebuah taman kota dan berhadapan dengan sesuatu yang berhasil memukul mundur mereka; para Pemburu itu terluka. Beri penekanan pada "sesuatu" dan "memukul mundur" dan "terluka". Chris langsung merasa tahu siapa pelaku yang mencederai para Pemburu itu: si alkimis kembar yang dia cari-cari.

Nate dan Chloe—jauh lebih buruk daripada alkimis pada umumnya—tidak peduli dengan kaum-kaum lain maupun para Pemburu. Alkimis memang dikenal sebagai pihak netral yang tidak berpihak pada Kaum Tudung Merah maupun Putra Purnama, otomatis menjadikan mereka juga tidak berpihak pada Pemburu yang mengejar-ngejar Tudung Merah maupun Putra Purnama, tapi dalam kasus Nate dan Chloe, mereka terlalu apatis. Mereka tidak peduli akan konsekuensi dari tindakan mereka. Mereka akan melindungi diri jika diserang dan memberikan balasan setimpal jika ada yang berani-beraninya "mengerjai" mereka.

Sama sekali tidak bijak.

Dan Chris pikir para alkimis adalah yang terbijak dari antara para pelaku dunia sihir, gaib, dan supranatural.

Mungkin karena mereka bukan manusia, pikir Chris. Ia bersandar dan menatap langit-langit ruangannya. Mereka punya pemikiran-pemikiran aneh yang tak bisa kupahami.

Sebuah pesan singkat masuk di ponselnya.

Dari Daniel. Chris cepat-cepat membukanya. Isi pesannya adalah desakan lain untuk segera bergerak.

"Aku tahu, sialan," gerutu Chris. Ia menegakkan badan dan mengetikkan balasan untuk si Tudung Merah. Segera setelah ia menekan tombol "Kirim", Daniel meneleponnya.

"Halo. Chris Kane. Penyelidik swasta." Chris sengaja mengucapkan kalimat yang biasanya ia gunakan untuk menerima telepon dari calon klien.

"Ya, Sir," suara Daniel ditinggi-tinggikan, menirukan suara wanita dengan sangat buruk, "apakah Anda menerima pekerjaan menyelidiki skandal rumah tangga."

Chris mendengus geli. Daniel tertawa pelan. Suasananya sedikit mencair.

"Pertama-tama, ada kabar baru apa?" tanya Daniel.

"Para Pemburu keparat itu masih menempatkan orang di sekitar taman." Chris mengernyit. "Salah satu rekan Manusia yang kumintai tolong bisa masuk ke sana, tapi dia Manusia, jadi tidak banyak membantu dan aku tidak yakin dia tidak akan curiga kalau kuminta menghafal pola pengamanan orang-orang itu."

NaClTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang