[Barista] Just Dream

133 26 10
                                    

Title : Just Dream

Author : Happinessdio♪ (DionesiaCaroline)

Genre : Fantasy, little bit Adventure

Cast :

Park Chanyeol

Yoo Hanah (OC)

Rating : G

Disclaimer : Park Chanyeol adalah milih Tuhan, orang tua, juga agensinya. Bayangkan saja Yoo Hanah adalah para reader. Semua ide cerita ini berasal dari otak author sendiri, jadi hargai author. Jangan copas cerita ini tanpa ijin apapun dari author!

--

Aku tersadar dari tidurku. Entah bagaimana aku bisa berada di-- Tunggu! Tempat apa ini? Ini bukan kamarku! Sejak kapan aku tertidur di bawah pohon?

Saat aku sedang mengumpulkan nyawaku, tiba-tiba seorang laki-laki berdiri di depanku. Aku memperhatikannya dengan perasaan was-was yang memenuhi hatiku. Hey, siapa dia? Tiba-tiba, laki-laki itu mengulurkan tangannya bermaksud membantuku berdiri. Dengan perasaan takut, kusambut uluran tangannya hingga aku berdiri tepat di depannya. Astaga, tinggi sekali makhluk ini! Tinggiku hanya sebatas dadanya saja.

"Kau siapa?" ucapku sambil menatap wajahnya.

"Aku? Aku Park Chanyeol," jawab laki-laki yang berada di depanku ini dengan senyum mengembang di wajahnya.

Aku menelusuri setiap lekuk tubuhnya. Tampak ada yang salah disini. Lihat, telinganya panjang sekali! Dan lihat bajunya! Astaga, ia hanya menggunakan dedaunan untuk menutupi tubuhnya! Bahkan dedaunan itu hanya mampu untuk menutupi bagian privat-nya, dadanya yang kekar itu tidak berlapiskan apapun. Dan ada sepasang sayap kecil dibagian punggungnya. Astaga, dia ini siapa, sih?

"Kau siapa?" tanyaku lagi.

"Apa maksudmu?"

"Kau ini apa?"

"Huh? Aku ini peri yang tinggal di tempat ini." seolah bisa membaca pikiranku, Chanyeol menjelaskan siapa dirinya.

"Kau pikir aku percaya dengan makhluk mitos seperti itu?" jawabku dengan nada sengit. Apa-apaan dia, mana ada peri di dunia ini?

"Hanah-ssi, ayo ikut aku. Aku akan mengajakmu makan. Kajja, aku tahu makanan favoritmu." seolah tuli, Chanyeol tidak menjawab pertanyaanku, ia malah menarik tanganku untuk pergi bersamanya. Namun entah mengapa aku pasrah saja ditariknya pergi entah menuju kemana.

Kamipun tiba di depan sebuah pohon besar yang menjulang tinggi.

"Kita sudah sampai," ucap Chanyeol sambil melepaskan genggaman tangannya.

"Apa maksudmu? Katamu, kita akan makan, Chanyeol. Apa yang kau maksud kita akan makan pohon?" ucapku dengan tatapan bingung melihati pohon itu dan Chanyeol bergantian.

"Bukan. Kita akan kesana," ucap Chanyeol sambil menunjuk ke arah atas pohon itu.

Woah, ada rumah pohon di atas sana. Keren sekali! Hei, bagaimana caranya ke atas sana? Tidak ada tangga.

"Tapi bagai--" belum selesai aku berbicara tiba-tiba Chanyeol menggendongku dan terbang ke arah rumah pohon itu.

"Kyaa! Aku nanti bisa jatuh, Chanyeol!" protesku. Aku yang memang takut ketinggianpun dengan segera memeluk leher Chanyeol dan menyembunyikan wajahku di dada kekarnya sambil memejamkan mataku.

"Hei, Hanah-ssi. Kau tidak mau turun?" tanya Chanyeol saat ia sudah tiba di rumah pohon itu.

"Hei, apa kau betah memelukku?" ucap Chanyeol sambil menggoyangkan bahunya karena ia tidak mendapat respon apapun dariku. Hei, apa dia gila? Ini tinggi sekali.

[JULY] Regular MenuWhere stories live. Discover now