[Barista] Want to See

656 47 68
                                    

Tittle : Want to see

Author : WinJ_Min (MinA)

Genre : Life, Sad ending

Lenght : Ficlet

Rating : T+

Cast : Yoon Jeonghan, Yoon MinA.

Disclaimer : Cast yang bersangkutan adalah milik orang tua dan agensi masing-masing. KECUALI! Ide cerita adalah murni milik author.
Apabila ada kesamaan tempat, nama dll, itu berarti kita jodoh(?).
Harap tinggalkan komen, kritik, saran, dan votenya, karena tidak ada author yang ingin ceritanya di siders.
.

.

.

- Permintaan terakhinya, hanya melihat langit.-
.

.

.

"Kau merindukanku yaa???," tanya seorang lelaki bersurai hitam yang baru saja memasuki ruang rawat yang sepi itu.

Sang gadis yang mendengarnya pun menggeleng cepat.

"Tidak. Untuk apa aku merindukanmu???."

"Kau yakin? Tadi sustermu mengatakan padaku, bahwa kau mencariku."

"Aku hanya mencarimu, bukan merindukanmu!," balas sang gadis tak mau kalah.

Lelaki itu segera mengambil tempat duduk, persis disamping ranjang sang gadis.

"Jeonghan ... aku-"

"Kau ini! Aku ini kakakkmu! Panggil aku kakak!, " ucap lelaki bernama Jeonghan itu.

Sang gadis mengukir senyum kecutnya dan memicingkan mata kecilnya menatap sang kakak.

"Memangnya kenapa??? Kenapa aku harus memaggilmu dengan panggilan itu???."

"Seorang Yoon MinA memang sungguh keras kepala," balas Jeonghan seraya mencubit pipi gadis itu, namun ia segera mendapat tepisan kasar dari adik perempuannya itu.

"Jadi ... kau mau mengatakan apa tadi?."

"Hari ini ... tanggal 1 juli bukan?."
Jeonghan nampak berpikir, namun sedetik kemudian ia mengangguk. "Memangnya ada apa?."

"Kau lupa? Tanggal 1 juli, empat tahun yang lalu. Hari pertamaku menjalani perawatan disini, dan aku. Belum juga keluar dari rumah sakit ini, sudah empat tahun lamanya, kapan aku bisa keluar?."

Jeonghan mengukir senyum tipis di kedua garis bibirnya seraya mengusap puncak kepala Mina dengan lembut.

"Kau pasti lelah dan bosan berada di ruangan ini setiap hari. Maka dari itu, kau harus sembuh, dan saat itulah kau diperbolehkan untuk meninggalkan rumah sakit ini."

"Tapi kapan aku akan sembuh? Bukankah ... aku harus di operasi?."
Jeonghan sesaat terdiam mendengar penuturan sang adik. Ada rasa sakit, bersalah, dan menyedihkan kala ia mendengar sang adik harus menjalani operasi.

"Mina-ya ... maafkan aku, aku belum mempunyai biaya untuk operasimu. Kau jadi tersiksa seperti ini."

"Kalau begitu ... bukankah lebih baik aku mati?."

[JULY] Regular MenuWhere stories live. Discover now