09

5.8K 574 39
                                    

"Selamat pagi." Ucap Mr. Steve yang baru saja memasukki kelas.

"Silahkan duduk dengan kelompok kalian masing-masing." Lanjutnya lagi, dan kami semua pun langsung pindah dari tempat duduk kami.

"Ok, saya akan memilih secara acak, kelompok yang akan presentasi pertama..." ucap Mr. Steve dan seluruh isi kelas menjadi hening.

Aku berharap-harap cemas, semoga bukan kelompok 3 yang maju untuk presentasi pertama.

"Silahkan maju kelompok 3." Ucap Mr. Steve secara tiba-tiba, dan aku mendengus pasrah.

Aku, Hilary, Jack, dan Harry pun langsung berdiri dan berjalan ke depan kelas. Kami mulai mempresentasikan hasil diskusi kami, dan kami mempresentasikkannya secara bergilir. Dimulai dari Hilary, Kemudian Jack, kemudian aku, dan terakhir Harry. Walaupun kemarin Harry tidak membantu kami dalam diskusi, tapi dia bisa mempresentasikannya dengan baik.

Setelah mempresentasikannya selama beberapa menit, akhirnya kami selesai. Aku menghembuskan nafasku lega, setelah kami selesai mempresentasikannya dengan lancar.

"Terimakasih kelompok 3, silahkan kembali ketempat duduk kalian." Dan kami pun segera kembali ketempat duduk kami, dimana kami duduk berkelompok tadi.

Dan betapa terkejutnya aku, ketika melihat Harry yang sekarang memilih untuk duduk di sampingku. Rasa kegugupanku pun mulai muncul dengan detak jantungku yang berdegup tidak karuan. Aku pun berusaha untuk melawan rasa gugupku dengan menyimak kelompok lain mempresentasikan hasil diskusi mereka.

Dengan perasaanku yang seperti ini, waktu terasa berjalan begitu lambat. Apalagi aku harus duduk dengan dia di sampingku seperti ini, sampai 3 kelompok yang lain selesai presentasi. Rasanya aku ingin segera menjauh darinya.

Aku baru bisa menghembuskan nafasku lega, setelah kelompok Valerie, yang merupakan kelompok terakhir yang maju, selesai mempresentasikan hasil diskusi mereka. Itu artinya, aku bisa kembali lagi ke tempat dudukku dan menjauh dari Harry.

**

"Ohya, apa kalian akan menonton pertandingan sepak bola setelah pulang kuliah nanti?" Tanya Valerie kepadaku dan Casandra, ketika kami sedang berada di kafetaria.

"Tentu." Ucap Casandra seraya menganggukkan kepalanya.

"Bagaimana dengan mu Kate?"

"Entahlah, sepertinya tidak. Aku tidak terlalu tertarik dengan sepak bola." Ucapku, kemudian meminum jus jeruk yang ada di hadapanku.

"Ayolah Kate, pasti pertandingan ini akan seru...tenang, Harry juga akan ada dalam pertandingan itu." Ucap Valerie, dan aku langsung menatapnya bingung.

"Apa hubungannya dengan Harry?"

"Yaaa...aku hanya ingin memberitahukan mu saja. Siapa tau, jika aku bilang Harry ikut kau akan langsung tertarik."

"Sudah aku bilang, aku tidak tertarik dan aku juga tidak akan tertarik walaupun Harry juga ikut main."

"Tapi Kate, kau harus ikut. Kau harus tau betapa serunya pertandingan ini. Ikut ya?" Ucap Valerie yang masih saja memintaku untuk iku. Aku pun menggelengkan kepalaku.

"Casandra, bantu aku untuk membujuk Kate agar dia ikut."

"Apa yang harus aku lakukan?" Ucap Casandra seraya mengidikkan bahunya.

"Bujuklah dia agar dia mau ikut dengan kita. Kate harus tau betapa serunya pertandingan ini. Ayolah Casandra." Ucap Valerie, dan Casandra pun menghembuskan nafasnya.

"Kate, turuti sajalah permintaan Valerie itu. Kau tidak mau capek hanya karena mendengar Valerie terus meminta agar kau ikut, bukan? Aku saja capek mendengarnya yang terus mengoceh seperti itu." Ucap Casandra, dan dalam seketika Valerie menatap Casandra dengan tatapan marah.

HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang